Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KA BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengapresiasi atas kerjasama antara TNI Angkatan Darat dan BPPT dalam menghasilkan inovasi Mobile Lab BSL-2, yang hari ini resmi dioprerasikan di RS Moh Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur.
Bambang mengatakan dengan Mobile Lab BSL-2 ini kedepan dapat membantu peningkatan kapasitas pemeriksaan spesimen virus Corona di dalam negeri. Apalagi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, peningkatan testing di dalam negeri harus mencapai 20 ribu pengetesan.
“Kami berharap dengan kehadiran Mobile Lab BSL-2 ini dapat meningkatkan pemeriksaan. Inovasi ini sangat strategis dan juga tentu kami harap BPPT tidak hanya berhenti membuat, tapi juga memperbanyak BSL-2 dan mengembangkannya,” kata Bambang saat hadir dalam Peluncuran Pongprasian BSL-2 di RS Moh Ridwan Meuraksa, di Jakarta, Selasa (16/6).
Bambang menyebut terkait dengan arahan Presiden, pihaknya saat ini memang belum bisa mencapai angka pengetesan 20 ribu. Namun, untuk saat ini pengetesan sudah berada diatas angka 10 ribu, sehingga diupayakan dalam waktu dekat arahan presiden tersebut bisa terealisasi.
“Kami sudah siapkan dua hal. Pertama, ada dua lab kami yang ikut pengujian spesimen yaitu BSL-3 di Eijkman dan Lab BSL-3 di Cibinong. Dua-duanya sudah bekerja penuh untuk pengujian. Bahkan, yang di Eijkman mereka baru saja dapat alat untuk meningkatkan tes spesimen dari 400 hingga 1000 dengan keberadaan alat tersebut,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan, Mobile Lab tersebut juga memiliki kapasitas 120 pemeriksaan swab per 12 jam atau 24/260 pemeriksaan per hari. Tidak hanya itu, mobile lab ini juga dilengkapi oleh fasilitas lengkap untuk proses pemeriksaan swab secara PCR.
“Kami telah sampaikan ke Gugus Tugas dan Kemenkes, dengan produk yang sudah ada ini Kami siap mendukung kebutuhan untuk lab mobile. Utamanya di daerah yang mungkin lab pengetesannya masih sulit untuk diakses,” katanya.