Aktris film kawakan Indonesia, Herlina Christine Natalia Hakim, mengaku sampai harus melakukan berbagai hal baru untuk beradaptasi di era pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19). Salah satunya,‎ memulai cara baru dalam pengambilan adegan atau syuting.

Pemeran Nyi Misni dalam film Perempuan Tanah Jahanam tersebut, bercerita bahwa baru-baru ini dirinya mencoba melakukan syuting melalui Zoom. Ini merupakan adaptasi terkait pekerjaannya di dunia layar lebar. 

"Kemarin dengan Reza Rahardian sudah melakukan syuting dengan Zoom. Ibu juga ikut. Makanya, bagaimana sekarang ini, yang penting kita beradaptasi," ucap peraih enam kali Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang Festival Film Indonesia ini. 

Perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi itu, berucap bahwa ‎manusia diberikan kemampuan untuk beradaptasi dalam situasi apa pun. "Sekarang tinggal mau tidak untuk mengubah kebiasaan kita dan keluar dari zona nyaman," katanya dalam acara peluncuran Festival Film Indonesia 2020, hari Minggu lalu, yang diikuti Wartawan GATRA Ucha Julistian Mone.

Aktris gaek sarat prestasi yang awalnya bercita-cita menjadi arsitek atau psikolog itu, mengatakan bahwa usia yang hampir mendekati 70 tahun membuatnya harus beradaptasi ketika pandemi mulai melanda dunia. Meski beradaptasi bukan perkara mudah, ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari pandemi ini.‎ "Kita kembali diingatkan untuk menjaga kebersihan, higienitas, kebersihan, kesehatan, itu yang paling utama," katanya. 

Christine Hakim yang mengawali kiprahnya di layar lebar pada 1973 melalui film Cinta Pertama mengungkapkan, selain adaptasi, juga harus banyak bersyukur dalam menghadapi pandemi virus corona jenis baru, SARS-CoV-2 ini. 

Namun, manusia kadang egois dan sombong, sehingga menganggap ini malapetaka belaka. Padahal, kalau bisa menerimanya dengan bersyukur, akan ada banyak hal positif yang dapat diraih. "Seperti kita tidak konsumtif. Kebutuhan manusia kan utamanya makan, hidup sehat, dan tidur nyenyak, yang lain saya rasa itu hanya bonus," ucapnya.

[G]