Pekanbaru, Gatra.com - Penerapan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, menjadi tantangan bagi partai politik (parpol) dalam mensosialisasikan pasangan calon kepala daerah yang akan diusung dalam pilkada serentak 2020.
Ketua Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Riau, Syafarudin Poti, menyebut. aturan kampanye di tengah Covid-19 bakal sangat mempengaruhi kesuksesan sosialisasi selama pilkada.
"Standard kampanye saat Covid-19 ini memang agak berat bagi parpol untuk melakukan sosialisasi. Parpol kan juga perlu mensosialisasikan program calon yang diusung ke publik," ungkapnya melalui sambungan seluler, Selasa (16/6).
Poti menambahkan, protokol kesehatan dengan sendirinya akan mendorong parpol untuk lebih kreatif mengemas sosialisasi politik.
Namun, menurutnya biaya untuk sosialisasi di era Covid-19 tidak semahal saat pemilu berlangsung normal. Sebab, protokol kesehatan selama masa pandemi, menganjurkan kampanye dilakukan secara virtual. Hal ini membuat parpol dapat memanfaatkan beragam kanal sosial media untuk keperluan sosialisasi, dan umumnya gratis.
"Yang menantang itu adalah bagaimana sosialisasi visi misi itu sampai ke pemilih yang dituju, dan membuatnya tertarik memilih. Nah, apakah nanti harus door to door, tentu ini harus dikaji, berapa orang yang dikerahkan per desa dan berapa orang per kecamatan. Variabel biayanya ada disini. Tapi PDI Perjuangan siap melaksanakan pilkada di tengah pandemi," jelasnya.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, menyebut Pilkada ditengah pandemi COVID-19 dapat memperbesar biaya kampanye. Pasalnya, masyarakat akan memanfaatkan momen tersebut untuk keperluan mendapatkan keringanan ekonomi.