Karanganyar, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mengatur jadwal imunisasi bagi bayi dan balita agar mengurangi antrean panjang di puskesmas. Kemudian menyediakan layanan itu di klinik dan bidan desa.
Plt Kepala DKK Karanganyar Purwati mengatakan opsi-opsi tersebut disiapkan demi mencegah layanan terkonsentrasi di puskesmas. Sebab, dikhawatirkan terjadi antrean panjang di fasilitas kesehatan tersebut.
"Selama pandemi, layanan imunisasi tidak hanya di puskesmas. Namun juga di puskesmas pembantu (pustu) di desa. Namun akan dievaluasi lagi. Apakah ada kendala petugas di lapangan. Misalnya, lokasi pustu dan puskesmas terlalu jauh," kata Purwanti kepada Gatra.com di Karanganyar, Selasa (16/6).
Rencananya, koordinator puskesmas di 17 kecamatan akan dikumpulkan untuk membahas problem tersebut. Di tatanan normal baru, layanan imunisasi bayi dan balita harus memberi keamanan dan kenyamanan para orangtua. Sebelumnya, mereka rela mengantre di Puskesmas. Namun sekarang, antrean akan diurai demi menjaga jarak aman.
Purwanti mengatakan, opsi memecah antrean dengan membuka layanan imunisasi di klinik dan bidan desa sedang dikaji.
"Kalau lokasi rumah terlalu jauh, bisa didekatkan dengan layanan di bidan praktik mandiri dan klinik," katanya.
Sementara itu Kabid P2P DKK Karanganyar, Warsito mengatakan tak semua vaksin untuk imunisasi tersedia. Dikatakannya, jenis innactive polio vaccine (IPV) kosong.
"IPV kosong mungkin dialami se-Jateng. Yang tersedia dengan stok cukup itu hepatitis B, polio oral, BCG, DPT, campak, dan sebagainya," katanya.
Terkait IPV yang kosong, ia mengatakan kebutuhan vaksin itu tak dapat diganti. Meski demikian, pemberiannya bisa ditunda sampai anak berusia 3 tahun. Pengadaannya tak bisa dilakukan mandiri melainkan dari dropping pemerintah pusat.