Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah khawatir kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 lantaran menurunnya kedisiplinan masyarakat, seturut wacana normal baru atau new normal.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap, M Wijaya mengatakan, sebagian masyarakat salah mengartikan normal baru, sebagai keadaan bebas Covid-19. Mereka lantas tak lagi disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, physical distancing dan cuci tangan. “Ada yang mengira sudah normal. Itu yang menjadikan kami khawatir,” kata Wijaya.
Padahal, kata dia, normal baru adalah keadaan di mana masyarakat dituntut untuk tetap berdisplin meski mulai beraktivitas normal. Normal baru diterapkan untuk memastikan sektor ekonomi berjalan. Sedangkan masyarakat, harus tetap menerapkan standar protokol ketat pencegahan Covid-19. “Harus tetap memakai masker, rajin cuci tangan, dan physical distancing. Itu harus tetap disiplin,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada masa persiapan normal baru ini, sejumlah sektor penting telah mulai dijalankan secara bertahap. Di antaranya, aparatur sipil negara (ASN) yang mulai masuk kantor. Kemudian, sektor pariwisata juga mulai dijalankan.
Harapannya, ekonomi kembali menggeliat setelah nyaris tiga bulan tersendat. Terutama, sektor pariwisata. Namun, gugus tugas juga tetap harus memastikan masyarakat taat menjalankan protokol pencegahan Covid-19. “Menurunnya jumlah pasien Covid-19 bukan berarti Cilacap sudah bebas Covid-19,” tandasnya.
Data Gugus Tugas Covid-19 Cilacap, Selasa (16/6), jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 57 orang. Dari jumlah itu, 33 pasien dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia. Kemudian, Jumlah pasie dalam pengawasan sebanyak 257 orang, dengan rincian 208 sembuh dan 25 lainnya meninggal dunia.