Solo, Gatra.com – Bandara Adi Soemarmo bersiap untuk memulai kenormalan baru.  Untuk itu pihak bandara mulai membuat skenario untuk mengatur kapasitas terminal penumpang bandara.

General Manager Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan mengatakan, selama kondisi normal, daya tampung Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.800 orang. Namun pada kondisi kenormalan baru, jumlahnya akan dibatasi separuhnya.

”Jadi kami hanya akan membatasi dengan 800 orang saja,” ucapnya saat ditemui di Bandara Adi Soemarmo Solo, Jumat (12/6).

Terkait jumlah okupansi pesawat, pihak bandara juga menjamin hanya 70 persen saja yang terisi dari total kapasitas yang ada. Hal ini disebabkan karena adanya aturan dari Kementerian Perhubungan dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Rencananya untuk aktivitas pesawat di bandara juga akan dibatasi. Jika biasanya dalam satu jam ada 12 pergerakan pesawat dengan rincian separuh reguler dan ireguler, saat ini jumlahnya dikurangi. Aktivitas pesawat akan dikurangi dari empat penerbangan reguler dan satu penerbangan ireguler tiap jamnya.

Selama pandemi COVID-19 ini terjadi penurunan tajam jumlah penumpang. Dari data Bandara Adi Soemarmo penurunan mencapai 98 persen. ”Baru pada dua hari ini jumlah penumpang mencapai 90 orang dalam sehari. Sejak masa pandemic covid-19 jumlah penumpang rerata hanya 50 orang dalam sehari,”ucapnya.

Selama pandemi COVID-19 ini, Bandara Adi Soemarmo hanya melayani rute ke Bandara Soekarno-Hatta. Hanya satu maskapai saja yang melayani rute Solo-Palembang dan Solo-Pontianak. ”Kalau Air Asia dan Express Air baru akan beroperasi pada akhir Juni. Sisanya sudah ada yang beroperasi tapi hanya ke Cengkareng saja,” ucapnya.