Home Ekonomi Ini Kunci Gabungnya Ratusan UMKM ke Koperasi Alumni Unpad

Ini Kunci Gabungnya Ratusan UMKM ke Koperasi Alumni Unpad

Jakarta, Gatra.com - Inisiator Koperasi UMKM Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Ary Zulfikar, megatakan, perkembangan pesat koperasi ini sehingga ratusan UMKM bergabung karena membuka akses bagi anggotanya untuk mengatasi berbagai hambatan bisnis.

Pria yang akrab disapa Azoo dan merupakan kandidat calon ketua Ikatan Alumni Unpad ini, dalam Halalbihalal Jejaring Alumni, Anggota Koperasi UMKM alumni Indonesia, dan Komunitas Alumni, Minggu (14/6), mengungkapkan, koperasi berbasis komunitas dan menjunjung tinggi asas kekeluargaan tersebut, membantu dan memudahkan akses dana dan pasar serta memberikan pembinaan.

"Kita menerapkan asas kekeluargaan bukan persaingan yang saling menjatuhkan, dan membantu mereka dalam akses pendanaan, akses pasar, dan pembinaan," katanya.

Azoo yang menjabat Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam halalbihalal secara virtual yag dihadiri ratusan alumni Unpad yang tersebar di beragai wilayah di Indonesia, lebih jauh menyampaikan, awal pendirian koperasi alumni Unpad.

Pendirian koperasi tersebut berawal dari ?Azoo melihat peluang ekonomi yang besar dari potensi-potensi alumni yang melakukan kegiatan bisnis. Pendirian koperasi ini juga didasari dari hasil survei di beberapa komunitas alumni Unpad. Sebanyak 70% dari mereka ternyata melakukan kegiatan usaha. Namun mereka terkendala soal akses dana dan pasar.

"Selain itu, banyak dari mereka melakukan kegiatan UMKM karena hobi. Padahal, kalau hobi dijalankan dengan benar bisa mendapatkan penghasipan besar," kata Azoo dalam acara yang juga dihadiri mantan Menteri ATR/BPN,Ferry Mursidan Baldan; dan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Peluang dan kendala tersebut memuat Azoo mencetuskan idenya mendirikan koperasi UMKM alumni Upad. Koperasi tersebut akan menjadi wadah untuk membantu para alumni yang ber-UMKM dengan memudahkan hambatan-hambatan mereka dalam berusaha, seperti akses dana, pasar, dan pembinaan.

"Saat pertama dibuka, sudah ada 200 lebih orang mendaftar menjadi UMKM dan respons masing-masing alumni. Baru bergabung mereka sudah disediakan pasar yang pembelinya para alumni," ungkapnya.

Menurut Azoo, ini karena marketplace koperasi alumni Unpad ini sifatnya komunitas. "Jadi tidak saling 'membunuh'. Meskipun produk yang dijual sama tapi kerekatan keluarga tidak sampai saling menjatuhkan," ungkapnya.

Selain itu, koperasi ini membagi kelompok sesuai produk yang dijual, di antaranya kelompok makanan dan jasa. "Hampir semua yang kita butuhkan dalam keseharian ternyata diproduksi UMKM alumni. Kalau mau beli bunga, alumni ada. Rendang juga ada," ungkap Azoo.

Koperasi ini juga berupaya memberikan bimbingan kepada anggota. Dalam hal ini, Azoo menjelaskan usaha koperasi dalam mengupayakan hak paten dari produk hasil inovasi salah satu anggota.

"Ada alumni yang menciptakan alat pipis yang digunakan dalam perjalanan. Lalu saya tanyakan sudah dipatenkan belum. Dia bilang belum. Saya bilang mari gabung ke koperasi, kita bantu patennya, bantu pemasarannya," kata dia.

Bahkan, Azoo mengungkapkan, ada pelaku UMKM alumni Unpad yang telah berhasil menembus pasar internasional. Pihaknya juga ditawarkan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pasokan kopi, teh, produk pangan, dan fesyen ke Australia dan Maroko.

Ferry Mursidan Baldan menyambut baik ide pendirian koperasi yang dirikan oleh alumni Unpad ini. Menurutnya, potensi alumni Unpad sangat besar dan akan menjadi kekuatan ekonomi jika diberdayakan secara tepat.

"Tinggal sekarang bagaimana koperasi ini bisa dikembangkan dan bisa menembus pasar luar negeri," kata Ferry dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, Rudiantara, menyampaikan bahwa kebiasaan alumni Unpad yang cenderung haree-haree (sendiri-sendiri) bisa dikikis dengan adanya wadah yang bisa menyatukan potensi alumni ini.

"Mungkin dengan adanya koperasi, bisa menyatukan alumni Unpad dalam satu visi dan misi. Sehingga mampu berkiprah lebih luas lagi. Saya menyambut baik adaya koperasi yang digagas oleh Azoo," katanya.

Azoo menambahkan, saling membantu tak lepas kaitannya dengan moto hidupnya, yakni hidup tak bermakna bila tak berguna bagi orang lain. Ia pun mengajak semua alumni Unpad untuk mulai menyatukan visi dan misi, serta saling menghormati produksi satu sama lain.

"Koperasi akan terus membimbing, akses pasar kita buka networking.? Dan kita kembalikan kepada khittahnya, ekonomi yang harusnya dikembangkan pada masa Covid ini adalah UMKM," katanya.

316