Banyumas, Gatra.com - Asosiasi Penyelenggara dan Atraksi Wisata (APAW) Banyumas membentuk Gugus Tugas Pariwisata secara mandiri untuk menyiapkan masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Tim gabungan tersebut akan membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas untuk memantau penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada destinasi wisata.
Ketua Harian APAW Banyumas, Tri Agus Triyono mengatakan, pembentukan Gugus Tugas Pariwisata merupakan inisiatif para pelaku, penyelenggara aktivitas serta pengelola objek wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tim tersebut beranggotakan pegiat wisata yang bertugas di lapangan. Dibantu oleh tim keamanan pariwisata "Jagabaya", pegiat outbond, pecinta alam, serta sejumlah dokter dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang juga relawan Gugus Tugas Kabupaten.
"Tim ini sudah dibentuk ini sejak awal bulan Juni 2020. Kami berinisiatif membentuk tim untuk membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyumas di bidang pariwisata, karena para pelaku wisata, pengelola dan pemilik objek ini sudah resah seluruh aktivitas wisata lumpuh lebih dari 2 bulan. Selain itu pekerja di bidang wisata banyak yang harus dirumahkan dan menganggur," kata Tri, Minggu (14/6).
Dia menjelaskan, pada tahap awal, relawan Gugus Tugas Pariwisata ini membantu penyusunan protokol kesehatan mengacu panduan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemkab Banyumas. Selanjutnya, tim bertugas melakukan pengecekan lapangan di masing-masing objek wisata sesuai klasifikasi.
Tak hanya memantau protokol kesehatan standar Covid-19, Gugas Tugas Pariwisata juga mendorong para pengelola objek wisata untuk menggunakan transaksi non tunai. Dengan demikian, sektor jasa usaha wisata khususnya para pengelola, pemilik serta pekerja di objek wisata sudah siap saat dibuka kembali. "Hasil pengecekan lapangan itu dapat menjadi rekomendasi. Pemkab bisa menilai objek wisata sudah bisa dibuka, masih perlu revisi atau belum siap. Sebab, rekomendasi ini menjadi syarat bagi pengelola objek wisata untuk membuka kembali aktivitasnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, dari hasil pendataan, di Banyumas terdapat lebih dari 60 objek wisata yang harus dipantau penerapan protokol kesehatannya. Setiap objek memiliki wahana andalan masing-masing sehingga protokol adaptasi kebiasaan barunya tentu berbeda. "Tapi kami tetap mengikuti aturan protokol yang ditetapkan Pemkab dan prosedur pembukaan objek wisata. Karena itu kami melibatkan dokter sebagai anggota tim untuk melakukan monitoring ke masing-masing objek," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Wakhyono mengatakan, pihaknya telah berdialog dengan para pelaku wisata. Keberadaan Gugus Tugas Pariwisata mandiri tersebut akan didiskusikan bersama stakeholder dan Bupati Banyumas. "Kami paham dengan maksud para pelaku wisata ini yang ingin mempercepat dan membantu mengawal proses pembukaan objek wisata. Kami berterima kasih sekali sudah dibantu kerjanya," kata dia.