Jakarta, Gatra.com - International Journal of Technology (IJTech) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil mencapai ranking Q1 berdasarkan Scimago Journal & Country Rank (SJR). Saat ini, hanya 6 jurnal dari Indonesia yang mencapai klasterisasi kualitas jurnal tertinggi Scopus yaitu ranking 25% jurnal utama (Q1).
Dekan FTUI, Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng., mengatakan, sesuai penulusuran dari laman scimagojr, khusus untuk Scopus, menggunakan parameter perangkingan SJR. SJR dihitung berdasarkan jumlah kutipan rata-rata per artikel yang diterbitkan dalam suatu jurnal dalam 3 tahun terakhir dari database Scopus.
Menurut Hendri, tercatat ada 4. 985 jurnal di Indonesia berdasarkan Science and Technology Index SINTA dari Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Dari jumlah itu, berdasarkan penelusuran di SJR, hanya 58 jurnal dari Indonesia yang terindeks Scopus sebagai jurnal bereputasi internasional dengan ranking Q1-Q4 dan Qunindexed.
"International Journal of Technology (IJTech) dibuat pertama kali di bulan Juli 2010. Sebelumnya, FTUI telah terlebih dahulu mengelola Jurnal Teknologi pada periode 1987-2009," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (13/6).
IJTech fokus pada artikel-artikel penelitian di bidang Ilmu Teknik dan Inovasi Teknologi. Saat ini, sudah hampir 1.000 artikel yang diterbitkan oleh IJTech. Ini merupakan kontribusi FTUI dalam pengembangan ilmu teknik, baik untuk Indonesia maupun untuk dunia.
"Hal ini sejalan dengan visi FTUI sebagai institusi kebanggaan bangsa yang unggul dan mampu bersaing di Asia Tenggara," kata Hendri.
Sementara itu, Editor-in-Chief IJTech, Mohammed Ali Berawi, M. Eng.Sc., PhD., menambahkan, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi tim Editorial Board IJTech. Butuh waktu 10 tahun bagi kami untuk mencapai ranking Q1 ini.
"IJTech mulai dengan menerbitkan 2 edisi dengan 10 artikel per edisi setiap tahunnya, lalu kami tingkatkan menjadi 4 edisi di tahun 2015 dan 8 edisi per tahun sejak 2016 dengan peningkatan jumlah paper menjadi 20 artikel per edisinya," ujar Ali.
Selain edisi reguler, pihaknya juga menerbitkan Special Edition (SE) yang artikelnya bersumber dari selected best papers dari berbagai International Conferences yang diselenggarakan oleh universitas dari dalam maupun luar negeri.
"Dampak dari terindeksnya IJTech di Scopus dan peringkat IJTech Q2 pada SJR 2017 serta peningkatan jumlah publikasi per tahun dengan tetap menjaga kualitas paper-paper yang terbit mengakibatkan peningkatan jumlah sitasi IJTech cukup pesat sejak tahun 2016 hingga 2019," katanya.
Managing Editor IJTech, Dr. Nyoman Suwartha, ST., MT., M.Agr., menambahkan, ?berdasarkan cite score versi Scopus, terlihat peningkatan mulai 0.21 pada 2016, 0.65 (2017), 1.06 (2018), dan 1.18 di tahun 2019. Pada bulan Juni 2020, SJR mengesahkan nilai SJR 2019 IJTech 0.14 dan naik peringkat ke Q1 (Quartile 1) untuk bidang Engineering.
"Kami bangga dapat membantu diseminasi hasil penelitian tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Publikasi ilmiah sangat penting sebagai bukti pertanggungjawaban ilmiah hasil penelitian sehingga dapat dikenal luas," ujar Nyoman Suwartha.
Menurutnya, publikasi dari para peneliti Indonesia maupun luar negeri turut memberikan sumbangsih dalam penerbitan jurnal bereputasi internasional yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan publikasi ilmiah di jurnal internasional dan nasional.
"FTUI turut mengambil peran mendorong peneliti dan dosen kami untuk meningkatan jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia yang saat ini tercatat meningkat pesat," kata Hendri.
Hingga saat ini, IJTech telah menerbitkan 11 volume jurnal dengan 979 artikel yang mencakup 7 bidang ilmu, yaitu Arsitektur, Teknik Kimia, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Elektronika dan Teknik Komputer, Teknik Industri, Teknik Mesin, serta Teknik Metalurgi dan Material. IJTech juga memiliki 44 orang Dewan Editor dari dalam dan luar negeri, dengan 21 orang di antaranya berasal dari internal FTUI.
Setiap tahunnya, secara total ada 8 edisi yang dipublikasi IJTech dan dikirimkan secara berkala untuk indeksasi IJTech ke Scopus, EBSCO, DOAJ (Directory of Open Access Journals), SJR (SCimago Journal & Country Rank), Index Copernicus, Crossref, Google Scholar, dan Thomson Reuters.