Jakarta, Gatra.com – PT Pertamina (Persero) langsung tancap gas mengukuhkan 5 subholding yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan pembentukan Holding Migas. Ini juga merupakan penjabaran dari roadmap program Kementerian BUMN yang tercantum dalam Buku Putih Pembentukan Holding Migas.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati, dalam keterangan pers, Sabtu (13/6), menyampaikan, kelima subholding tersebut, di antaranya Upstream Subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding (PT Perusahaan Gas Negara), Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional).
Kemudian, Power & NRE Subholding yang operasionalnya dipercayakan kepada PT Pertamina Power Indonesia dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga). Selain itu juga, terdapat Shipping Company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping.
Nicke menjelaskan, ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada Jumat kemarin (12/6). Pengukuhan kelima Subholding pada hari ini, juga merupakan kelanjutan transformasi pada tingkat Subholding bisnis.
Pembentukan holding migas, 5 subholding, dan 1 shipping company ini, lanjut Nicke, merupakan langkah strategis yang akan tercatat dalam sejarah Pertamina. Pasalnya, merupakan inisiatif yang dilakukan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan ke depan, bergerak lebih lincah, cepat serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.
"Transformasi yang dilakukan saat ini adalah untuk menyiapkan lini bisnis Pertamina berkembang dan mandiri. Saat ini, lingkup bisnis Pertamina sangat luas, dengan tantangan dan kompetisi yang berbeda serta memiliki kekhususan risiko masing-masing," ujarnya.
Karena itu, kata Nicke, dengan subholding ini, setiap bisnis nantinya dapat bergerak lebih cepat dan lincah untuk pengembangan kapabilitas kelas dunia dan pertumbuhan skala bisnis yang akan menunjang Pertamina menjadi perusahan global energi terdepan dengan nilai pasar US$100bn.