Jakarta, Gatra.com - Universitas Indonesia (UI) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sepakat berkolaborasi melalui kerja sama untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) perwira AD andal dan bermutu.
Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI), Saleh Husin, Jumat (12/6), menyampaikan, kerja sama ini untuk melahirkan atau mencetak perwira-perwira AD yang andal dan bermutu.
Menurut Saleh, memorandum of understanding (MoU) kerja sama tersebut diteken oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ari Kuncoro dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, kemarin.
Melalui MoU ini, para perwira TNI AD bisa kuliah pada program magister atau pascasarjana untuk berbagai disiplin ilmu di kampus yang mempunyai moto ?Varitas, Probitas, lustiatia atau Kebenaran, Kejujuran, Keadilan.
"Harapan saya, semoga ke depan akan lahir perwira-perwira AD yang berkualitas dan andal setelah mereka selesai kuliah pascasarjana di UI dalam berbagai disiplin ilmu," kata Saleh.
Sekadar informasi, dikutip dari laman wikipedia, UI berawal dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin (Opleiding van eleves voor de genees-en helkunde en vaccine) pada tahun 1849 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda.
Setelah perjalanan panjang dan kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 di Jakarta.
BPTRI memiliki dua fakultas (waktu itu disebut perguruan tinggi), yaitu Perguruan Tinggi Kedokteran dan Perguruan Tinggi Hukum/Kesusasteraan. Ketua BPTRI adalah Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo.
Perguruan Tinggi Kedokteran dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945. Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta pada akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).
Universitas Indonesia (UI) secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio.
Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran, Jl Salemba Raya No. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya No. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950, kemudian dijadikan hari kelahiran UI.
Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota. Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.