Pekanbaru, Gatra.com - Parlemen Indonesia mengecam keras tindakan Israel, yang melakukan aneksasi terhadap wilayah Tepi Barat di Palestina.
Ketua Delegasi Parlemen Indonesia untuk Palestina, Syahrul Aidi Maazat, mengatakan aneksasi yang dilakukan Israel terhadap wilayah Palestina itu kian membebani warga lokal. Sebab, aksi sepihak itu berlangsung ditengah wabah COVID-19.
"Penderitaan warga Palestina sangat memilukan dan bertubi-tubi dengan dua pertentangan sekaligus, pandemi dan aneksasi. Kami dari delegasi untuk mengecam Palestina melakukan aksi keras sepihak Israel," katanya, kepada Gatra.com, Jumat (12/6).
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau itu menyerukan pemerintah Indonesia untuk lebih menekankan pada keputusan atas yang ditimbulkan Israel. Menurutnya pemerintah perlu menunjukkan sikap jelas, alih-alih sebatas mengeluarkan surat formalitas yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Tindakan pengecaman ini harus dibarengi tindakan nyata dengan membuat gerakan besar dan arah Organisasi Konfrensi Islam (OKI) untuk lebih beperan keorganisasian," urainya.
Dijelaskan Syahrul, Indonesia punya masa lalu kepada Palestina, lantaran negara itu harus menerima kedaulatan Indonesia. Oleh sebab itu, Jakarta harus memberikan tanggapan terhadap apa yang sekarang sedang terjadi di Palestina.
"Sebagai negara dengan Muslim terbesar di dunia, Indonesia punya seruan strategi untuk mengupayakan perdamaian Israel dengan Palestina, dan melawan segala hal yang merusak perdamaian tersebut," ujarnya.