Kuala Lumpur, Gatra.com - Pemerintah Malaysia akhirnya mengikuti langkah Pemerintah Indonesia untuk tidak memberangkatkan jemaah haji di tahun 2020 ini. Pihak Malaysia mengatakan, bahwa keputusan tersebut diambil guna mencegah penyebaran virus Corona pada jemaahnya di Arab Saudi.

Setiap tahun Malaysia mengirim lebih dari 10 juta jamaah ke Arab Saudi, guna melaksanakan ibadah haji di kota Mekkah dan Madinah. Untuk jemaah negeri jiran tersebut mempunyai kesempatan waktu tunggu atau antrean hingga 20 tahun dalam kesepakatannya dengan Saudi terkait sistem kuota.

Sebelumnya, pihak kerajaan Saudi sendiri masih membekukan pelaksanaan ibadah haji dan umrah untuk sementara, hingga waktu yang belum ditentukan. Langkah ini diambil pemerintahan Saudi guna menekan penyebaran virus Corona. Meski, di beberapa wilayah Saudi telah diberi kelonggaran terkait berpergian dan pergerakan kerumunan.

Menteri Agama Malaysia, Zulkifli Mohammad AL-Bakri, sebagaimana dilansir Reuters, menyampaikan, bahwa Malaysia memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji tahun ini karena masih adanya risiko penularan Covid-19, dan belum adanya vaksin dan obat yang mampu melawan virus tersebut.

“Saya harap jemaah bisa bersabar dan menerima keputusan tersebut,” kata Zulkifli seperti dilansir Reuters, Kamis (11/6).

Manajemen Tabung Haji sebagai pihak yang mengelola dana simpanan jemaah mengatakan bahwa keputusan tersebut dapat mempengaruhi 31.600 orang yang telah terdaftar untuk menjalankan ibadah haji di tahun ini.

Malaysia tercatat masih harus berkutat dalam penanganan Covid-19 di dalam negeri karena sesuai laporan masih ada sebanyak 8.369 kasus baru hingga saat ini, 118 diantaranya merupakan meninggal dunia.

Adapun Indonesia melalui Menteri Agama Fachrul Razi pada Selasa (2/6) lalu, memutuskan pemberangkatan haji tahun 2020 resmi dibatalkan dan keputusan itu berdampak pada gagal berangkatnya 221.000 jemaah haji Indonesia tahun ini.