Karanganyar, Gatra.com - Bawaslu Kabupaten Karanganyar membuka sekolah kader pengawas partisipatif (SKPP) secara daring. Sebanyak 34 peserta mengikuti diskusi dengan para komisioner Bawaslu via aplikasi Zoom.
Ketua Bawaslu Kabupaten Karanganyar, Nuning Ritwanita Priliastuti mengatakan pembelajaran daring SKPP dimulai secara nasional pada 5 Mei - 30 Mei 2020 lalu. Sedangkan Bawaslu Jateng membukanya secara resmi lewat live Youtube pada awal Mei lalu. Kemudian di Karanganyar, SKPP diikuti 34 peserta.
“Karena pandemi Covid-19, SKPP beralih ke daring,” katanya Kamis (11/6).
SKPP merupakan gerakan yang dibentuk antara Bawaslu dengan masyarakat guna menciptakan proses Pemilu yang berintegritas. Bawaslu menyediakan layanan pendidikan dan partisipasi pengawasan pemilu bagi masyarakat, khususnya kaum milenial.
Menurutnya, tujuan dari pelaksanaan program SKPP Daring dalah untuk mendorong pengawasan partisipatif berbasis masyarakat melalui proses sosialisasi dan transfer pengetahuan serta keterampilan pengawasan pemilu. Narasumber dari program SKPP Daring ialah ahli dan praktisi kepemiluan dari unsur Bawaslu.
“SKPP ini sekaligus metode regenerasi para penyelenggara Pemilu. Kami nanti pada saatnya digantikan oleh mereka,” katanya.
Total pendaftar SKPP Daring khususnya di Kabupaten Karanganyar yaitu 59 orang. Sejumlah 51 orang Memenuhi Syarat (MS) dan 8 orang Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Jadi total peserta yang lolos berdasarkan penelitian administratif berjumlah 51 orang dengan komposisi sebanyak 28 peserta laki-laki serta 23 peserta perempuan. Mayoritas mahasiswa dan pekerja pemula.
“Ada beberapa yang izin. Dengan jumlah kurang dari 50 orang, bisa dilakukan satu sesi saja berdurasi minimal 60 menit. Keikutsertaannya diskroring. Kami menyedian stimulan sekadar membeli kuota internet,” katanya.
Materi yang dibahas seputar pemilu dengan pendalaman 50 jenis materi seperti pengawasan, pelanggaran dan pemantauan. Adapun 50 materi itu dapat dipelajari di Youtube berkonten Bawaslu Jateng.