Bandung, Gatra.com - Menjelang berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemkab Bandung Barat dituntut mampu memulihkan kondisi ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Pasalnya, wabah tersebut berdampak langsung terhadap sektor ekonomi masyarakat seperti perdagangan, pertanian, peternakan, pariwisata, industri dan UMKM serta bidang lainnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin menjelaskan, pihaknya kini menyiapkan langkah strategis untuk menstimulus sektor ekonomi yang sempat terganggu lantaran pandemi COVID-19. Namun saat ini masih dalam tahap inventarisasi.
"Pertumbuhan ekonomi masyarakat saat ini pasca pandemi menjadi perhatian utama Pemkab Bandung Barat," katanya, Rabu (10/6).
Ia mengakui, dampak COVID-19 untuk sektor ekonomi memang cukup terasa. Terlebih, menjelang berakhirnya PSBB Pemkab Bandung Barat harus cepat menyiapkan solusi terkait hal tersebut.
"Sektor ekonomi begitu terdampak dengan adanya COVID-19, Pemkab Bandung Barat saat ini menunggu dinas teknis menyerahkan data dan ajuan kebutuhan anggaran stimulan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panja DPRD KBB, Bagja Setiawan mengatakan, pihaknya mendorong Pemkab Bandung Barat menginventarisir data pasti terkait sektor ekonomi yang terdampak pendemi COVID-19.
"Data tersebut kemudian dijadikan acuan pemda menganggarkan untuk recovery dampak ekonomi di Kabupaten Bandung Barat," ucapnya.
Bagja menyebut, data tersebut wajib ada sebelum penerapan PSBB berakhir pada 12 Juni 2020 mendatang. Walaupun tidak dapat dipungkiri dinas terkait kurang sigap terkait permasalahan tersebut.
"Minimal sebelum tanggal 12 Juni harus selesai sehingga kita sudah punya skema anggaran atau program recovery ekonomi setelah berjalan new normal atau setelah berakhir PSBB," katanya.
Ia menegaskan, Pemkab Bandung Barat pun untuk tidak lupa melakukan rapid tes massal secara periodik. "Jadi rapid test di daerah rawan secara priodik itu tetep harus dilakukan terus dan penguatan sarana prasarana kesehatan juga tetap harus dikuatkan,"pungkasnya.