Pati, Gatra.com - Titik kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah semasa pandemi Covid-19 mengalami pergeseran. Jika pada tahun lalu lakalantas paling dominan terjadi di Jalur Pantura, berbeda dengan tahun ini yang terjadi di kawasan pedesaan.
Kanit Laka Lantas Polres Pati, Ipda Inung H Yugastanto mengatakan, beralihnya titik laka hingga bulan Mei 2020 diduga ada kaitannya dengan PSBB di sejumlah daerah, serta mendekati Ramadan.
“Dibandingkan pada bulan yang sama, tahun 2019 di Jalur Pantura itu paling banyak. Sedangkan untuk tahun ini Pantura sedikit, tetapi beralih ke wilayah-wilayah pedesaan,” ujarnya, Rabu (10/6).
Berdasarkan data year over year (YoY) rentang bulan Mei dan April. Pada tahun 2019 di bulan April secara kumulatif ada 129 kejadian dengan 8 orang wafat. Di tahun yang sama pada bulan Mei terjadi 137 kejadian dengan 18 korban meninggal dunia.
Sementara itu, pada tahun 2020 di bulan April ada 60 kejadian dengan 12 korban wafat, sementara di bulan Mei tercatat 119 kejadian lakalantas dengan 15 orang meninggal dunia. “Bulan April itu minim sekali, mungkin karena faktor PSBB Covid-19 atau pun mungkin mendekati Ramadan saat itu,” bebernya.
Kecelakaan berkendara di jalan raya, dijelaskannya masih terjadi akibat human error seperti faktor kantuk, berbelok dan menyeberang tidak memperhatikan arus lalu lintas (Lalin).
“Biasanya faktor lakalantas itu human error, medan jalan, cuaca, dan alam. Namun di Pati ini seringnya human error, kebanyakan yang kita temukan kasus laka di pati itu seperti itu,” bebernya.
Ditambahkan, agar masyarakat selalu tertib berlalu lintas ketika berkendara, meningat pelanggaran lalu lintas adalah pintu masuk terjadinya kecelakaan.