Labuhanbatu, Gatra.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) memiliki asumsi bahwa capaian sektor Pajak tahun 2020 yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), akan berkurang sekitar 30 persen dari target sekitar Rp57 miliar.
Hal itu disebabkan akibat merebaknya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang mengganggu kesehatan maupun perekonomian masyarakat dan pengusaha sehingga daya beli mengalami pengurangan.
Menurut Kepala Bapenda Labuhanbatu, Tommy Harahap mengatakan, selain adanya objek pajak yang telah tutup dan usaha milik wajib pajak dapat dikatakan berjalan tidak seperti biasanya. Jikapun bertahan, pergerakan perekonomian dalam situasi hampir 70 persen penghasilan berkurang.
"Perkiraan pengurangan capaian sekitar 30 persen. Masalahnya, perekonomian masyarakat banyak yang terganggu akibat Covid-19, contohnya restoran dan tempat hiburan banyak yang tutup," ujar Tommy.
Besaran persenan capaian dari target untuk tahun 2020, sambung Kepala Bapenda, dinilai terbilang kecil. Berbagai upaya telah dilakukan agar PAD tetap maksimal, seperti melakukan imbauan kepada wajib pajak agar tetap membayarkan kewajiban walaupun terdapat keterlambatan pada jatuh tempo serta mengurangi besaran denda seperti biasanya.
Selain itu, pihaknya selalu menyampaikan kepada wajib pajak agar membayar pajaknya paling tidak berdasarkan kondisi kekinian. "Artinya, berapapun omzet wajib pajak perharinya, maka bayarkan pajaknya sesuai penghasilannya, baik ke bank maupun ke kantor kita," sebut Tommy.
Wajib pajak seperti pemilik restoran, tempat hiburan, hotel, reklame, parkir pusat perbelanjaan, air bawah tanah, galian C, walet, BPHTB dan PPJ, diharapkan mematuhi aturan yang telah ada.
Menanggapi itu, anggota DPRD Labuhanbatu, Dipa Topan Harahap meminta Bapenda tetap bekerja maksimal untuk menarik PAD dari sektor Pajak. Karena, keuangan daerah bergantung pada perolehan PAD dan sangat dibutuhkan dalam hal pembangunan berbagai sektor.
"Bekerjalah semaksimal mungkin, PAD sangat dibutuhkan. Kita berharap Covid-19 tidak membawa keburukan keuangan daerah. Masih ada sumber objek pajak lainnya yang dapat digali, manfaatkan itu secara maksimal," pinta Dipa Topan.