Medan, Gatra.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), Poaradda Nababan berharap pihak Rumah Sakit (RS) yang menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP) agar melakukan test swab terhadap pasien yang meninggal sebelum dimakamkan.

Politisi PDI Perjuangan mengatakan bahwa PDP yang meninggal dapat diambil sampel swab sebelum dimakamkan. Bahkan menurut dokter bedah tersebut, beberapa saat setelah meninggal dapat dilakukan uji. Spesimen dapat langsung diperiksa di laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui negatif atau positif.

“Usul kita, agar dilakukan pemeriksaan terhadap PDP. Satu jam setelah meninggal diambil sampelnya. Kalau sudah diambil sampel langsung di uji. Apabila negatif, jangan lagi dimakamkan seperti horor,” terangnya kepada GATRA.com di Medan, Senin (8/6).

Poaradda Nababan mengatakan ada beberapa pasien PDP yang negatif dimakamkan mengikuti protokoler. Padahal, jika diuji sebelum dimakamkan maka masyarakat dapat menerima kepastian.

“Karena proses pemakamannya juga menakutkan pada masyarakat. Dibungkus, disemprot dan masyarakat dilarang mendekat. Nguburnya aja diusir masyarakat. Masyarakat takut,” jelasnya.

Poaradda Nababan sangat prihatin dengan hal tersebut. Penanganan penguburan jenazah terkadang berlebihan. Karena itu DPRD merekomendasikan kepada pemerintah agar menangani kasus PDP tidak berlebih.

“Kan kita punya laboratorium, sampelnya bisa dengan mudah diperiksa. Kalau pihak laboratorium tidak mau kita pindah saja alat itu. Tapi menurut saya tidak mungkin tidak mau, karena mereka tinggal memeriksa,” katanya.