Bandung, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan menerjunkan 627 unit mobil Covid-19, untuk melakukan tes masif di 700 pasar seluruh Jabar. Selama ini pasar dikhawatirkan menjadi potensi besar penyebaran virus Corona.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (RK) mengatakan, 700 pasar itu terdiri dari 500 pasar milik pemerintah, dan 200 milik swasta. Keduanya, memiliki potensi besar menjadi tempat penyebaran COVID-19.
"Di Jabar, satu potensi persebaran yang mesti diwaspadai adalah pasar tradisional. Tim tes PCR dan rapid test dengan 627 kendaraan Covid-19 bakal bergerak mulai minggu depan mengambil sample acak (rondom sampling)," katanya, Senin (8/6).
Selain petugas medis, tes tersebut bakal dikawal aparat TNI-Polri. Saat ini jumlah warga yang dites mencapai 180 ribu orang. Kang Emil mengatakan tes itu dilakukan untuk mencegah gelombang kedua (second wave) penyebaran COVID-19.
"Satu hal yang mesti diwaspadai terjadi peningkatan kasus meski kecil di Minggu ini. Bagi kami peningkatan jumlah kasus kecil, atau pun besar harus diwaspadai. Supaya tidak terjadi yang namanya gelombang kedua," tambahnya.
Ridwan Kamil mengklaim, angka indeks reproduksi Covid-19 (Rt) Jawa Barat masih berada di bawah 1, yaitu 0,72. Capaian itu telah bertahan selama tiga minggu lebih, sehingga menempatkan Jabar di posisi terendah se Indonesia.
"Kalau diurutkan angka reproduksi Covid-19 Jabar ke empat terendah se Indonesia. Pertama ada Aceh, Riau, Kalimantan Utara, dan Jawa barat. Untuk ukuran provinsi yang paling dekat dengan Jakarta sebagai episentrum Covid-19, dan dengan jumlah penduduk paling besar capaian ini patut diapresiasi," ujarnya.