Home Gaya Hidup Hotel Coba Tawarkan Paket Ijab Kabul Tanpa Pesta

Hotel Coba Tawarkan Paket Ijab Kabul Tanpa Pesta

Karanganyar, Gatra.com - Manajemen perhotelan di Kabupaten Karanganyar bersiap memasang promo sewa gedungnya agar menarik minat calon kliennya. Jaminan steril dari penularan Covid-19 menjadi bagian penting promosinya.
 
Manager Hotel Taman Sari Karanganyar, Sari Gunawan mengatakan telah mengantongi izin lisan dari Bupati Juliyatmono terkait operasional kembali tempat usahanya. Hanya saja, ia membutuhkan panduan baku penyelenggaraan event dengan penekanan pada pencegahan Covid-19.
 
"Kita diperbolehkan operasional namun dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan," kata Sari kepada Gatra.com, Senin (8/6).
 
Sejumlah persiapan operasional sedang dibahas manajemen hotel ini, misalnya pemberian promo sewa gedung untuk rapat dan pesta pernikahan. Draft pengajuan promo tengah dibahas manajemen. Namun Taman Sari menjanjikan harga spesial bagi kliennya di tatanan normal baru.
 
Penting diketahui, hotel ini sempat tutup di masa Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 di Karanganyar. Manajemen hanya melayani penginapan dokter dan tenaga medis RSUD Karanganyar sesuai kontrak kerjanya dengan Pemkab Karanganyar.
 
"Kontrak inap nakes selesai. Awal Juni ini sudah buka melayani umum. Namun belum ada tamu menginap. Justru yang banyak itu klien wedding. Sedangkan klien dari pemda tidak lagi memesan. Anggaran mereka di-refocusing," katanya.
 
Sebelum menerima panduan menyelenggarakan event, ia belum berani melayani pesta pernikahan. Banyak yang diatur dalam perhelatan itu, sehingga ia khawatir tanpa panduan bakal bermasalah. Namun ia akan menjajal melayani dulu sewa gedung untuk penyelenggaraan paket ijab kabul pernikahan. Acara ini relatif mengundang tamu lebih sedikit.
 
Marketing Hotel Taman Sari, Diah Handayani mengatakan sulit menentukan kapasitas aman tamu di gedung pertemuannya berkapasitas 1.000 orang.
 
"Di saat restoran dan kawasan PKL diperbolehkan operasional. Kenapa hotel diatur belakangan? Saat ini tanpa panduan, kita sulit melangkah. Padahal klien pesta pernikahan sudah sering menanyakan," katanya.
 
Konsultasi ke Dinas Pariwisata terkait hal itu sudah dilakukannya. Bahkan PHRI Karanganyar turun tangan menyikapi sikap pemerintah yang terkesan lamban.
 
Ketua PHRI Solo Abdullah Soewarno mengatakan kalangan pengusaha perhotelan siap mematuhi petunjuk pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Panduan penyelenggaraan event yang diterbitkan pemerintah daerah bukan penghalang bisnisnya. Terlebih, kegiatan perhotelan tidak mungkin kembali seperti sebelum pandemi.
 
"Manajemen masing-masing hotel akan mendetailkan lagi panduan dari pemerintah. Protokol kesehatan harus diikuti. Kita coba mengedukasi masyarakat bahwa menggunakan jasa perhotelan aman," katanya. 
705