Cilacap, Gatra.com – Petani di wilayah pesisir Cilacap, Jawa Tengah bekerja sama dengan sejumlah lembaga membuat pilot project penanaman padi varietas tahan salinitas tinggi di Desa Rawaapu dan Cinyawang, Kecamatan Patimuan.
Sebelumnya, kawasan tersebut luluh lantak oleh banjir rob yang menghabisi ribuan hektare tanaman padi.
Ketua Koperasi Desmantara, Akhmad Fadli mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pangku Instute, PT Mitra Desa Banyumas (MDB), dan petani di dua desa tersebut membuat dua demonstration plot (demplot) seluas kurang lebih 12 hektare.
Varietas padi yang ditanam yakni, Inpari Unsoed 79 Agritan, yang sudah terbukti di beberapa kawasan pesisir relatif resisten salinitas tinggi.
“Benihnya adalah hasil penelitian Unsoed Purwokerto,” katanya, Minggu malam (7/6).
Dia menjelaskan, Mulai Senin (9/6/2020), petani di dua desa tersebut akan memulai persiapan penyemaian benih. Di Rawaapu, demplot yang dipersiapkan seluas enam hektare. Adapun di Cinyawang, lahan yang dipersiapkan seluas enam hektare.
Sementara, Direktur Pangku, Muhamad Ridlo mengatakan uji coba varietas padi resisten tahan air asin itu adalah komitmen untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Terlebih, kini sektor pangan menjadi isu strategis usai Indonesia didera pandemi Covid-19.
Di sisi lain, ada ribuan hektare sawah di pesisir Cilacap yang belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu persoalannya adalah salinititas tinggi yang membuat produktivitas padi rendah. Dia berharap uji coba ini bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan ketahanan pangan petani pada masa pandemi.
Direktur MDB, Bambang W Purnomo mengatakan benih yang ditanam tersebut gratis dan merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaannya. MDB, kata dia, selama ini concern di bisnis pangan. Salah satunya yakni beras. Karenanya, sektor hulu selalu menjadi perhatian.
“Petani adalah penyedia pangan. Ini yang harus menjadi perhatian,” ucapnya.