Home Politik Mahasiswa Apresiasi Gubernur Sikapi Injil Bahasa Minangkabau

Mahasiswa Apresiasi Gubernur Sikapi Injil Bahasa Minangkabau

Padang, Gatra.com - Munculnya Injil berbahasa Minangkabau telah menyita perhatian banyak kalangan. Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek juga angkat bicara dalam diskusi secara daring menyikapi Alkitab bahasa Minang itu.
 
Diskusi daring dari Minang Youth Talk bertajuk "Sikap Pemuda Minang Menyikapi Kitab Injil Berbahasa Minang" itu lahir, agar tidak berpolemik lebih luas. Pasalnya, aplikasi Alkitab di Google Playstore itu telah menimbulkan berbagai persepsi dari berbagai pihak. Terlebih lagi, membuat keresahan masyarakat Minangkabau.
 
"Mahasiswa Minang yang berada di daerah rantau, merasa ini perlu perhatian penuh, agar tidak menimbulkan konflik di masa mendatang," kata Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor, Handika Rahmat Febrian, Ahad (7/6).
 
Kendati begitu, pihaknya dari Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek mengapresiasi penuh langkah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno untuk meminta Menkominfo menghapus aplikasi Injil bahasa Minangkabau tersebut. Apalagi, masalah serupa pernah terjadi dan bisa diselesaikan dengan aman tanpa polemik.
 
Selain itu, menurut Handika, aplikasi Injil berbahasa Minangkabau hanyalah sia-sia. Pasalnya, masyarakat Minangkabau telah memiliki falsafah "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" secara turun-temurun. Tentunya ini menggambarkan, orang Minangkabau masih perpegang teguh pada ajaran Islam. 
 
"Aplikasi tersebut sangat bertentangan dengan falsafah adat dan budaya Minang, yang jelas orang Islam. Jadi semua pihak, hendaknya bisa saling menjaga toleransi," ujar Handika.
 
Dengan demikian, mahasiswa Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB tersebut, sangat berharap kejadian ini tidak terulang kembali ke depannya, yang bisa membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Apalagi, saat ini Tanah Air sedang dilanda pandemi, dan butuh perjuangan bersama melawan virus Covid-19.
5693