Banyumas, Gatra.com - Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Purwokerto menyiapkan protokol kesehatan untuk peribadatan mulai pekan depan. Salah satunya adalah dengan menerapkan pembatasan jumlah umat di gereja tersebut.
Ketua Bidang Liturgi Paroki Santo Yoseph Purwokerto, Yohanes Avila Nunung Winarta mengatakan, pihaknya berencana membuka gereja untuk ibadat harian Rabu dan Jumat. Umat yang hadir dibatasi dengan jumlah maksimal 120 orang.
"Pertama mereka harus menyiapkan terutama masker dari rumah. Terus sehat, tidak punya penyakit bawaan dan sebagainya. Diharapkan membawa hand sanitizer sendiri meski di gereja sudah disediakan. Kalau misal terasa sakit jangan berangkat. Ke gereja tanpa anak-anak dan lansia," kata dia, di sela penyiapan protokol kesehatan di gereja setempat, Minggu (7/6).
Nunung mengatakan, saat umat memasuki gereja akan diperiksa suhu tubuhnya serta diwajibkan mencuci tangan. Sementara untuk duduk harus menyesuaikan tempat yang telah disediakan.
Adapun bangku yang disediakan di gereja tersebut telah diberi batas menggunakan tali raffia. Jika sebelumnya satu bangku panjang bisa dipakai oleh 7 sampai 10 orang, kini dengan diberi jarak 1 meter, hanya bisa diduduki maksimal 3 orang. Dengan demikian, gereja berkapasitas 600 orang itu hanya bisa diisi sekitar 120 jemaat.
"Umat yang hadir harus mendaftar dulu dengan google form. Nanti ada petugas yang mengecek setiap umat yang hadir sesuai dengan yang didaftarkan. Untuk penerimaan hosti (roti) juga ada pengaturan jarak dan tata cara tersendiri dengan tetap memakai masker," katanya.
Pastor Rekan Paroki Santo Yoseph Purwokerto, Albertus Magnus Kristiadji Rahardjo MSC mengatakan, pihak gereja akan mengajukan izin pelaksanaan ibadah pada pihak kecamatan Senin esok, sehingga diharapkan pada Rabu, ibadah bisa dilaksanakan.
"Kami mulai dengan misa harian dulu, Rabu pagi jam 5.30. Untuk misa hari Minggu masih online. Jadi umat (jumlahnya) tetap terbatas," jelasnya melalui aplikasi pesan.