Jakarta, Gatra.com - Olahraga, merupakan salah satu kegiatan untuk menjaga kesehatan terutama kebugaran tubuh. Biasanya, kegiatan ini lebih banyak dilakukan di luar ruangan, lantas bagaimana melakukannya di masa Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah saat ini?
Menurut Pendiri Komunitas Yoga Gembira, Yudhi Widyantoro, di tengah pandemi ini komunitasnya melakukan kegiatan dengan memanfaatkan teknologi virtual. Padahal, sebelum Pandemi Covid-19, komunitas ini biasa berkumpul di Taman Suropati, Jakarta setiap Minggu dengan peserta tak kurang dari 100 orang.
“Selama pandemi ini ruangnya berbeda, tapi tetap berlanjut latihannya. Kami menamakan istilahnya Kelon (Kelas Online), tentu dengan mengikuti protokol kesehatan. Kami juga selalu menganjurkan untuk menyediakan hand sanitizer di samping matras yang digunakan pada saat melakukan yoga,” katanya di Jakarta, Minggu (7/6).
Hal serupa juga diungkapkan Pesepeda Azrul Ananda yang menyebut pemanfaatan teknologi virtual menjadi salah satu solusi bersepeda saat ini. Malahan, terdapat beberapa langkah yang perlu disiapkan sebelum melakukan kegiatan di masa pandemi saat ini.
“Jadi kita latihannya pakai aplikasi. Sekarang rutenya virtual, gowes ke London, Amerika, segala macam,” ujar Azrul.
Selain menggunakan teknologi virtual, bersepeda juga masih bisa dilakukan secara normal di luar ruangan. Namun, tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti membatasi jumlah orang dalam satu kelompok, hingga bersepeda dengan orang-orang yang dikenal saja.
“Sebaiknya kita bersepeda dengan orang-orang yang kita kenal saja. Jadi kita tahu kebiasaan dan kesehariannya seperti apa, lingkungannya seperti apa. Jadi ketika kita gowes, kita bisa saling menjaga,” jelas Azrul yang juga pendiri mainsepeda.com.
Menurutnya, orang lebih sadar berolahraga di saat pandemi saat ini. Namun, ia berpesan, bagi pemula, sangat penting mengetahui etika bersepeda, misalnya penggunaan helm, pelindung buff dan formasi bersepeda.
“Jangan langsung olahraga, disesuaikan dengan kemampuannya,” ucapnya.
Sementara itu, pelari Melanie Putria menyampaikan ini merupakan kesempatan untuk mengajak anak-anak atau anggota keluarga lain berolahraga di rumah. Mereka yang jenuh dan bosan di rumah dapat kembali aktif dan semangat dengan berolahraga.
Menurutnya, ketika melakukan kegiatan lari di luar ruangan, tetap perlu mengedepankan protokol kesehatan. Namun, ia menyarankan untuk membuka masker ketika berlari, lantaran penggunaan masker saat berlari, malah akan membahayakan tubuh.
“Pelari tetap harus membawa masker apabila melakukan aktivitas tersebut. Tapi jangan menggunakan masker saat berlari,” tegasnya.
Ia mengingatkan, saat berlari dengan menggunakan masker berisiko kepada mereka yang memiliki riwayat sakit jantung bawaan atau penyakit respirasi lain. Meskipun begitu, masker harus tetap digunakan kembali setelah selesai berlari dan saat nafas kembali normal.