Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi, mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya warga desa untuk bahu membahu agar Indonesia menjadi salah satu negara tecepat dalam pemulihan ekonomi dari dampak coronavirus disease 2019 (Covid)-19 sebagaimana diprediksi lembaga keuangan dunia Morgan Stanley.
"Semua itu harus memerlukan dukungan semua pihak," kata Budi Arie dalam webinar bertajuk "Strategi dan Tantangan Penerapan New Normal di Daerah", Jumat (5/6).
Orang nomor dua di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini, mengungkapkan bahwa Morgan Stanley memprediksi Indonesia merupakan negara kedua tecepat dalam memulihkan ekonominya.
"Lembaga keuangan dunia meramalkan Indonesia menjadi salah salah satu dari dua negara tercepat dalam pemulihan ekonomi setelah Cina. Jadi, Indonesia ini nomor 2 setelah Cina sebagai negara dengan recovery ekonomi yang sangat cepat," ujarnya.
Lebih jauh Budi Arie menyampaikan, sebagaimana hasil laporan dari Morgan Stenley, perekonomian Indonesia diprediksi bisa tumbuh sebesar 3% pada kuartal pertama 2020 dibandingkan negara-negara lainnya. "Cina minus 1,6, Eropa 2,7, kita termasuk yang mempunyai daya tahan yang luar biasa," ujarnya.
Namun, pada kuartal kedua tersebut, yakni pada April dan Juni, lanjut Budi, semua negara akan mengalami penurunan ekonomi, termasuk Indonesia karena dahsyatnya dampak pandemi pada bulan itu.
"Bulan April sampai Juni ini, pukulannya lagi berat-berat, mulai dari Maret, April, Mei. Mudah-mudahan Juni, Juli melandai dan segera recovery," ujarnya.
Agar perekonomian Indonesia seperti yang diprediksikan lembaga keuangan dunia Margan Stenly, maka semua pihak perlu bekerja keras. Pasalnya, dampak pandemi Covid-19 ini sangat luar bisa pada seluruh sektor di dunia. Misalnya, sekitar 3,6 juta orang di Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Ini perlu kerja keras bersama dan gotong royong supaya negara ini cepat pulih dan bisa keluar dari krisis ekonomi yang melanda dunia," ujarnya.
Dampak pandemi Covid-19 ini melanda seluruh dunia, karena tidak ada satupun sektor dan negara yang terbebas, khususnya ekonomi. "Terganggu pertumbuhan dan pergerakannya negara-negara di dunia, termasuk Indonesia," ujarnya.
Namun Budi Arie tetap optimistis pandemi Covid-19 ini bisa segera dikendalikan karena sejumlah negara telah berhasil membuat antivirus (penawar) corona jenis baru SARS CoV-2.
"Kita optimistis bahwa vaksin Covid-19 sudah ditemukan oleh perusahaan farmasi, baik dari Amerika, Cina, India, Jerman, dan lain-lain," katanya.
"Perkiraan tercepat adalah bulan Oktober dan yang terlambat awal tahun depan. Jadi Covid-19 ini bisa diatasi, bisa ditangani," tandasnya.