Home Kebencanaan Sering Jadi Transit, Ini SOP Salat Masjid Jenderal Sudirman

Sering Jadi Transit, Ini SOP Salat Masjid Jenderal Sudirman

Banyumas, Gatra.com - Pengurus Masjid Jenderal Soedirman Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah,mulai menyiapkan protokol kesehatan bagi jamaah beribadah salat. Protokol tersebut di antaranya mengatur shaf salat, menentukan pintu masuk dan keluar dan pemeriksaan suhu jamaah.

Pengurus Masjid Jenderal Soedirman Purwokerto, Deni Ismanto mengatakan, meski belum mendapatkan izin untuk beraktivitas kembali, pihaknya telah bersiap untuk menggelar salat berjamaah.

Masjid berkapasitas 1.500 jamaah ini kerap menjadi tempat transit bagi musafir. Oleh karena itu, pihaknya menetapkan standar operasional prosedur (SOP) bagi pendatang.

Musafir tersebut akan ditanyai asal daerah serta diwajibkan membawa perlengkapan sajadah. Apabila tidak membawa, maka pengurus masjid menyediakan alas sujud dari plastik untuk sekali pakai serta tempat transit.

Dia menjelaskan, protokol untuk jamaah yang disiapkan yaitu memasang tanda untuk shaf dengan jarak 1 meter. Jadi, apabila jamaah dalam posisi berdiri berjarak sekitar 1,8 meter. Di sejumlah sudut terdapat hand sanitizer dan pengukur suhu serta pencuci tangan.

"Yang pertama penjagaan jarak antar jamaah, yang kedua cuci tangan sebelum masuk masjid, lalu diwajibkan pakai masker dan bawa alas untuk sujud atau sajadah, bawa sendiri dari rumah," kata Seksi Dokumentasi dan Program Masjid Jenderal Soedirman ini, Jumat (5/6).

Terkait perizinan Deni mengaku telah mengikuti anjuran Pemerintah Kabupaten Banyumas. Sebelum dibuka kembali, masjid yang didirikan di tanah milik TNI tersebut akan disurvei terlebih dahulu. "Surat perizinan alhamdullilah lancar-lancar saja. Tinggal menunggu pengecekan, survei dari pihak kecamatan dan pemda," ucapnya.

Sementara itu, sejumlah masjid mukimin, yakni masjid yang makmumnya penduduk setempat, telah menggelar salat Jumat setelah mendapatkan izin pihak kecamatan. Salah satunya Masjid Baitul Arqom, di sebuah komplek perumahan Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas.

Ketua Takmir Masjid Baitul Arqom, Wahyudin mengatakan, setelah mendapatkan izin dari pihak kecamatan, warga setempat kembali mengikut salat jamaah di masjid tersebut. Pengurus masjid menerapkan protokol kesesehatan dengan ketat.

"Izin sudah turun dari kecamatan. Kami juga menyiapkan peraturan protokol jamaah untuk datang ke masjid itu sudah kita informasikan melalui grup whatsapp dan pamflet yang kita sebar," ujarnya, melalui aplikasi pesan.

Selain itu, pintu keluar masuk jamaah juga diatur satu arah. Petugas melakukan pengukuran suhu serta mendata jamah hanya dari mukimin saja. Khutbah juga diatur dengan durasi lima belas menit dan surat sholat tidak boleh panjang sehingga dalam waktu 20 menit, seluruh kegiatan selesai dilaksanakan.

"Bagi jamaah yang kurang sehat kami larang pergi ke masjid dan jamaah dari luar untuk tidak ke masjid harus karantina mandiri selama empat belas hari. Hal ini untuk menjaga kesehatan para jamaah dan sterilisasi masjid. Selain itu, kita juga melakukam penyemprotan disinfektan di seluruh lingkungan masjid sebelum dilakukan salat Jumat," jelasnya.

Seperti diberitakan, Bupati Banyumas, Achmad Husein menyampaikan, pemberian izin diberikan atas dasar permintaan dari takmir masjid yang menyatakan siap untuk melaksanakan salat berjamaah. Masjid tersebut juga harus memenuhi persyaratan protokol Covid-19. Untuk tahap pertama, Pihaknya memprioritaskan pembukaan masjid mukimin di wilayah desa.

"Di desa saja dahulu," ujarnya singkat melalui aplikasi pesan.

744

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR