Semarang,Gatra.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan 3.500 warga dari satu juta penduduk di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah mendapat layanan tes covid-19 melalui metode Polymerase Chain Reaction atau pengambilan sampel air liur dengan cara menyeka bagian belakang tenggorokan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, target ini merupakan syarat mutlak menuju penerapan new normal atau kehidupan normal di tengah pandemi.
"Saya minta pemerintah daerah kalau mau menerapkan new normal pemerintah perlu menggencarkan tes PCR bukan rapid tes karena rapid tes bukan salah satu cara mendiagnosa covid-19," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/6).
Yulianto menyebutkan, swab tes dapat dilaksanakan di seluruh laboratorium rujukan covid-19 dan rumah sakit yang mempunyai fasilitas pemeriksaan PCR.
"Sekarang kemampuan uji sampel di Jawa Tengah semakin bertambah. Kalau beberapa minggu lalu kapasitas uji spesimen kita hanya sekitar 700-an, sekarang sudah 1.500 sampel per hari," jelasnya.
Untuk itu, katanya, ia meminta kabupaten kota untuk meningkat tracing dan tes masal.
"Karena kapasitas uji spesimen kita terus bertambah. Maka kami minta diadakannya tes dan tracing sebanyak banyaknya," tegasnya.
Menurut Yulianto saat ini seluruh rumah sakit di kabupaten dan kota di Jawa Tengah mampu melakukan perawatan pasien covid-19.
Dengan ini, maka perawatan Covid-19 tidak hanya terpusat pada rumah sakit besar seperti RSUP Dr Kariadi Semarang dan RSUD Moewardi Surakarta.
"Saat ini seluruh di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah bisa menangani pasein covid-19. Jadi tidak lagi terpusat di RS Kariadi ataupun Moewardi Solo dengan fasilitas dan kemampuan yang sama baiknya," pungkasnya.