Semarang, Gatra.com – Kepastian pembukaan sekolah di Jawa Tengah (Jateng) masih menunggu keputusan resmi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya belum berencana untuk membuka sekolah dalam waktu dekat.
“Kami masih menunggu keputusan dari Mendikbud, sambil kami terus lakukan persiapan,” katanya di Semarang, Kamis (4/6).
Sambil menunggu keputusan resmi dari Mendikbud lanjut Ganjar, telah berkeliling ke sejumlah sekolah SMP dan SMA/SMK untuk melihat persiapan yang telah dilakukan pihak sekolah.
Ganjar mengaku telah menyiapkan skenario-skenario kemungkinan penerapan kenormal baru (new normal) di bidang pendidikan.
Skenario yang mungkin dilakukan antara lain, menata ruang kelas, jam masuk dan pembatasan kapasitas setidaknya separuh.
“Saya sudah ngobrol dengan beberapa guru yang intinya menyiapkan semua bila diberlakukan pembukaan sekolah,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng ini lebih lanjut menyatakan, bila nantinya telah diberlakukan kebijakan sekolah kembali dibuka tidak akan tergesa-gesa menerapkan.
Namun, tetap akan melakukan uji coba semisal dengan kelas dibagi dua yakni sebagian siswa masuk pagi dan sebagian masuk siang.
“Hasil uji coba dilhat hasilnya, dilakukan evaluasi untuk mencari yang terbaik bagi siswa agar aman dan tak terpapar Covid-19,” kata Ganjar.
Ganjar menyebut telah menemukan skenario bila nantinya sekolah dibuka pada new normal.
Kendala yang dihadapi pihak sekolah adalah mengatur transportasi siswa dari rumah ke sekolah, sebab kalau naik angkutan kota berdesakan dengan penumpang lain serta memegang berbagai benda.
Serta membiasa disiplin para siswa untuk memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun saat berada di sekolah.
“Belum ketemu formulanya untuk transportasi. Ada satu solusi yakni naik sepeda, kalau perlu sepedaan bareng saya,” ujar Ganjar berkelakar.
Penerapan new normal Jateng, menurut Ganjar, belum akan dilakukan dalam waktu dekat karena menunggu kurva penyebaran Covid-19 menurun drastis.
Dikatakan saat ini masih terus latihan untuk mempersiapkan menuju new normal, mulai tempat ibadah, perkantoran, tempat industri dan ekonomi, sekolah, dan sebagainya.
“Kalau nantinya semua telah siap tinggal go saja," kata Ganjar.