Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan apresiasi atas langkah dari perwakilan kluster pendidikan yang tergabung di dalam Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), yang menyerahkan materi pengayaan pendukung kegiatan belajar dari rumah kepada Kemendikbud.
Disampaikan Sekertaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na'im, materi pengayaan tersebut berupa informasi sumber-sumber belajar untuk peserta didik maupun tenaga pendidik yang bersifat bahan bacaan, lembar aktivitas, panduan berkegiatan bersama anak-anak dan remaja.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan organisasi pendidikan yang telah mencurahkan perhatian serta memberikan materi-materi pengayaan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk memastikan pendidikan tetap berjalan di masa pandemi ini," kata Ainun dalam telekonferensi bersama Kluster Pendidikan Aman Bencana di Jakarta, Kamis (4/6).
Dalam materi yang disampaikan, sebanyak lebih dari 200 materi pengayaan dikumpulkan oleh UNICEF bersama anggota klaster pendidikan yaitu Save The Children, Plan International Indonesia, Wahana Visi Indonesia, Kerlip, Predikt, LPBI NU, Muhammadiyyah Disaster Management Center, Asia Foundation, Kompak, Inovasi/TASS, Tanoto Foundation, KYPA, Caritas Indonesia, Zenius, Ruang Guru, Google Indonesia, Microsoft Indonesia, SekolahMu dan lainnya yang tergabung dalam Seknas SPAB.
Lebih lanjut, Ainun mengatakan, bahwa materi-materi pengayaan belajar dari rumah dapat diakses publik melalui laman bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id. Semua materi dapat diperbanyak dan dipergunakan untuk kepentingan pembelajaran, khususnya mendukung program belajar dari rumah.
Berdasarkan data dari SPAB per 27 Mei 2020 menunjukkan sebanyak 646 ribu satuan pendidikan terdampak bencana nonalam Covid-19. Sedangkan jumlah siswa terdampak mencapai 68.801.708 siswa yang dilaporkan melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.
Hiroyuki Hattori selaku Chief of Education UNICEF Indonesia mengatakan, dari hasil survei singkat Seknas SPAB pada bulan April 2020, sebanyak 30,8 persen responden mengalami kendala belajar dari rumah dikarenakan koneksi jaringan internet.
"UNICEF akan selalu mendukung Kemendikbud dalam pemenuhan hak pendidikan anak terutama dalam situasi darurat pandemi Covid-19 ini, dengan memastikan keberlanjutan belajar anak baik melalui pengembangan panduan serta materi pengayaan khususnya bagi anak-anak di daerah marginal yang tidak memiliki akses internet," pungkasnya.