Batam, Gatra.com - Angka pasien positif Virus Corona (Covid-19) di Kota Batam, Kepulauan Riau terus melonjak naik, klaster baru terditeksi mulai terbentuk dengan menularkan puluhan orang pasien baru. Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Batam, talah mencatat sebanyak 151 orang pasien positif Covid-19 yang berasal dari tiga klaster penyebaran, Kamis (4/6).
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam Muhammad Rudi mengatakan, temuan kasus baru dari transmisi lokal hasil tracing closes contact dari klaster HOG Eden Park, klaster Palm Spring dan klaster TGR (nama pasien ke-100) cukup memprihatinkan. Pada kasus ini sebanyak 11 orang yang terdiri atas 7 orang perempuan dan 4 orang laki-laki tertular Covid-19, seluruhnya warga Kota Batam, Kepri. Bahkan balita perempuan berusia 4 tahun terkonfirmasi positif dari klaster tersebut.
"Sebelumnya, dua orang pengemudi mobil jenazah milik tempat pemakaman umum DA 29 tahun dan MR 33 tahun juga terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Palm Spring. Sejauh ini kondisi pasien positif umumnya dalam keadaan stabil dan tidak merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti," katanya.
Lebih lanjut, Rudi menerangkan, terbentuknya klaster penyebaran Covid-19 baru ini berawal dari silaturahmi saat Hari Raya Idul Fitri 1441 H dan Jemaat Gereja HOG Eden Park. Data ini merupakan hasil pemeriksaan swab oleh Tim analis BTKLPP Batam berdasarkan tracing close contact dengan pasien positif sebelumnya.
Sejauh ini, Rudi merinci, jumlah pasien positif di Batam, Kepulauan Riau terus bertambah secara signifikan. Pasien positif tercatat sebanyak 151 orang, 11 diantaranya meninggal dunia dan 49 orang pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan PDP berjumlah 495 orang pasien dan 70 PDP meninggal, untuk jumlah ODP tembus diangka 4.278 orang yang tersebar di 12 Kecamatan di Batam.
Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang terus dilakukan oleh tim gugus tugas terhadap seluruh kluster penyebaran Covid-19 di Kota Batam, disimpulkan bahwa masih mungkin terjadi pertumbuhan kasus baru melalui transmisi lokal yang berkaitan dengan klaster yang ada, ataupun kasus baru yang terjadi.
"Hal itu, disimpulkan mengingat masih banyak ditemui masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi protokol dan himbauan dari Pemerintah guna menekan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah terus mengingatkan masyarakat agar selaku menjaga jarak fisik dan senabtiasa menjaga kesehatan tubuh," tuturnya.