Yogyakarta, Gatra.com - Sebanyak 250 pedagang dari 10 pasar tradisional di Kota Yogyakarta menjalani rapid tes acak Covid-19. Pola pembatasan jarak antar pembeli juga akan diatur ulang.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Purwadi mengatakan rapid test digelar di 10 pasar, dari total 30 pasar yang ada untuk melihat perkembangan penularan.

"Dari 10 Pasar ini kita pilih berdasarkan letak geografi yang memungkinkan ada pertemuan dengan warga luar Kota Yogyakarta. Kesepuluh pasar tersebar di penjuru Kota Yogyakarta," kata Heroe, di Pasar Beringharjo, Kamis (4/6).

Heroe menyebut kesepuluh pasar itu adalah Pasar Beringharjo sisi timur dengan jumlah pedagang yang dites sebanyak 89 orang, Pasar Demangan (24), Pasar Karangwaru (4), Pasar Kranggan (25), Pasar Pathuk (9), Pasar Serangan (13), Pasar Kotagede (21), Pasar Giwangan (36), Pasar Sentul (13), dan Pasar Pasty (18).

Teknisnya, Heroe menjelaskan pelaksanaan dilakukan dengan cara mengundang pedagang ke puskesmas, tim dari Episemilogi Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mendatangi lokasi, seperti di pasar Beringharjo.

“Ini hanya berkaitan dengan keterisian tempat untuk pengambilan darah dan tempat yang layak saja untuk rapid test,” ujarnya.

Heroe memastikan pelaksanaan rapid tes di pasar tradisional dan selanjutnya di mal untuk melihat apakah kedua pusat perekonomian ini menjadi sebaran baru atau bukan. Jika ditemukan kasus baru, Pemkot akan melacak mulai dari pedagang sampai pengunjung.

"Kita kemarin juga sudah mentracing 39 orang di pasar Kranggan yang berkontak dengan satu pasien positif dari Gunungkidul yang berprofesi pedagang ikan antar kota. Hasilnya satu orang dari Sleman positif," jelasnya.

Terkait hasil tes acak, Heroe menyatakan pihaknya belum bisa mempublikasikan karena masih dianalisa tim UGM. Jika ada hasil reaktif, maka uji Swab segera dilakukan dan pasien diisolasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, animo pedagang pasar sangat tinggi dalam berkomitmen mencegah persebaran Covid-19, khususnya di lingkungan pasar.

Pedagang sukarela menjalani rapid test baik yang di Puskesmas maupun di lokasi.

"Di Pasar Beringharjo, dengan peserta rapid test terbanyak dibanding pasar lain yakni 89 pedagang yang menempati  lantai 1, 2, dan 3. Semua antusias mengikuti Rapid tes di aula pasar," jelasnya.

Yunianto menjelaskan pedagang yang terpilih rapid test adalah hasil dari metodelogis sampling acak yang dilakukan UGM.