Home Gaya Hidup Pedoman Praktis Pengasuhan Anak Selama New Normal

Pedoman Praktis Pengasuhan Anak Selama New Normal

Jakarta, Gatra.com - Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), Lenny Rosalin, mengatakan bahwa pengasuhan anak selama masa new normal merupakan hal yang wajib bagi tiap-tiap orangtua. 

Dalam catatannya, telah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 pada anak di Indonesia. Jawa timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi dua provinsi kasus Covid-19 pada anak tertinggi di Indonesia. "Kami yakin bagaimana pola pengasuhan itu dimulai dari tingkat keluarga," kata Lenny pada telekonferensi pers, Rabu (3/6). 

Pengasuhan anak menjadi sangat penting mengingat ada hampir dari 80 juta anak-anak yang berada di antara 81 juta keluarga. "Kalau kita melihat data, anak-anak ini diasuh sebagian besar oleh keluarga," ujarnya. Kendati demikian, secara mandat peraturan perundang sudah jelas bahwa ini adalah tugas dari semua warga negara Indonesia. 

Perlindungan anak adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 

Menurut Lenny, hak-hak anak dalam perlindungannya mencakup: nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hidup tumbuh dan berkembang, partisipasi suara anak. 

Pengasuhan juga berjalan secara kontekstual. Sebelum pandemi, misalnya, pengasuhan dititikberatkan pada peran orangtua, keluarga, guru, dan sebagainya. Namun, ketika pandemi masuk, orangtua harus bisa menjalani peran utama sebagai pengasuh, pendidik, teman, chef, dan sebagainya. 

Untuk itu, diperlukan perubahan dan penyesuaian selama masa new normal dalam cara orangtua mengasuh anak-anaknya. Anak-anak, kata Lenny, adalah the most vurnarable groups of people. "Mereka perlu dilindungi," ujarnya. 

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pengasuhan anak, selama new normal, orangtua wajib mengingatkan anaknya untuk tidak melepas masker selama di sekolah, menjaga jarak selama menggunakan transportasi umum, tidak memegang benda dalam kendaraan, dan segera mencuci tangan jika ada di tempat tujuan. 

"Jaga jarak dengan guru, teman, dan warga sekolah lainnya," imbuh Lenny. 

Sementara di sisi lain, juga diperlukan aspek higienis yang cukup ketat. Misalnya, dengan hanya memakan bekal dari rumah, tidak membagi makanan dengan orang lain, segera mengganti pakaian sesampainya di rumah, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. 

Lenny juga menyebut beberapa pedoman praktis selama new normal dalam kegiatan di rumah, mencakup: permainan interaktif dalam rumah, tidak berkunjung ke sanak keluarga dan tempat umum untuk sementara waktu, dan mandi sehari 2 kali merupakan salah satu contoh mengedepankan perilaku bersih pada anak. 

188