Kebumen, Gatra.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menggelar rapid test di tiga pasar tradisional, Selasa (2/6). Dalam rapid test ini, sebanyak 10 pedagang dinyatakan positif atau reaktif.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kebumen, yang juga Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz mengatakan di di Pasar Prembun, sebanyak 411 orang mengikuti rapid test. Mereka merupakan pedagang dan pengunjung pasar serta relawan Covid-19 Kecamatan Prembun. “Dari 411 peserta, tiga orang dinyatakan reaktif,” ucapnya, dalam keterangan tertulis, Selasa malam.
Sementara, pelaksanaan rapid test massal di Pasar Kutowinangun, dari 460 orang yang mengikuti rapid test, satu orang di antaranya dinyatakan reaktif. Sedangkan di Pasar Indrakila Alian, dari 451 peserta rapid test, sebanyak enam peserta dinyatakan reaktif.
Meski hasil rapid test ada yang reaktif, bupati meminta agar masyarakat tidak panik. Sebab, reaktif rapid test belum tentu positif saat dilakukan tes swab. Masyarakat yang dinyatakan reaktif saat rapid test diminta mengisolasi mandiri sambil menunggu test swab. Gugus Tugas Covid-19 juga menelusuri kontak erat dan kontak terdekat ke-10 orang tersebut.
Sedangkan bagi masyarakat yang non-reaktif diimbau untuk terus menjaga protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dalam rapid test massal ini, Bupati Yazid juga berkesempatan memberikan pengarahan kepada Kepala Desa dan relawan Covid-19 se-Kecamatan terkait upaya Kebumen menjelang new normal atau kenormalan baru.
“Menghadapi new normal, pemangku kepentingan beserta relawan diminta untuk terus aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjalani aktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.
Terkait zonasi Covid-19 di Kecamatan Prembun, bupati meminta perhatian khusus desa-desa yang masih masuk zona merah maupun zona kuning. Dia juga meminta agar desa-desa yang masih berstatus zona hijau untuk berupaya semaksimal mungkin mempertahankan zona hijaunya. “Untuk dipertahankan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.