Tegal, Gatra.com - Sebanyak 270 calon jemaah haji di Kota Tegal, Jawa Tengah dipastikan gagal berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini menyusul keputusan Kementerian Agama (Kemenag) RI tidak memberangkatkan jemaah haji tahun 1441 H/2020.

"Kota Tegal ada 270 orang yang semestinya berangkat haji tahun ini tapi tertunda," kata Kepala Kemenag Kota Tegal, Ahmad Farhan, Selasa (2/6).

Farhan mengatakan, keputusan Kemenag RI tidak memberangkatkan haji pada tahun ini merupakan keputusan yang terbaik. Jika dipaksakan berangkat, hal itu akan membuat biaya ibadah haji membengkak karena adanya protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang harus dijalankan.

"Bayangkan jemaah haji kita, karena namanya physical distancing berlakunya kan dari WHO, Arab Saudi akan menerapkan. Kalau kita kumpul satu kamar biasanya empat orang harus satu orang atau dua orang, ini kan biayanya nambah. Apa mau jemaah kita," katanya.

Selain itu, menurut Farhan, waktu pelaksanaan ibadah haji juga akan menjadi terbatas jika dipaksakan berangkat di tengah masa pandemi yang belum berakhir. Sebab, jemaah haji diharuskan menjalani karantina terlebih dahulu selama 14 hari setiba di Arab Saudi.

Baca juga: Kemenag Resmi Tidak Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Ini

"Sampai di Jeddah, belum masuk Mekkah sudah dikarantina 14 hari, baru ke Mekkahnya. Mekkah kira-kira hanya delapan hari saja untuk melaksanakan wajib dan rukun haji dan umroh satu hari plus mungkin ke Madinah dua hari. Pokoknya jatah 14 hari di karantina, 10 hari pelaksanaan haji. Itu kan rugi," ujar dia.

Untuk itu, Farhan berharap calon jemaah haji yang tidak jadi berangkat pada tahun ini untuk memahami keputusan pemerintah dan bersabar menunggu hingga tahun depan. "Mudah-mudahan tahun depan sudah normal kembali," ujarnya.

Seperti diketahui, Kemenag RI resmi tidak memberangkatkan ibadah haji pada tahun ini berdasarkan kajian yang dilakukan terkait kesiapan rentang waktu yang dirasa tidak akan terpenuhi jika tetap memberangkatkan ibadah haji pada tahu ini. Keputusan ini juga untuk menjamin keselamatan WNI dalam beribadah haji.