Solo, Gatra.com - Kementerian Agama membuat kebijakan mengundur pelaksanaan haji tahun ini karena kondisi pandemi Covid-19 yang menyerang dunia. Bukannya kecewa, sebagian calon jemaah haji justru merasa lega dengan penundaan ini.
Salah satunya yang gagal berangkat haji tahun ini yakni Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi. Dirinya sudah menunggu selama sembilan tahun untuk berangkat haji. Heru mendaftar bersama dengan istrinya, Elfi Dwi Adrijani pada 2011 lalu. Namun dengan pemerintah mengundur pemberangkatan haji tahun ini, dirinya justru merasa lega.
"Kalau saya dengan kondisi semacam ini, diundur malah justru lega. Sebab harapannya kalau diundur pada 2021, pandeminya sudah berakhir. Dari pada berangkat tapi dihantui kecemasan," ucap Heru saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/6).
Meskipun saat ini Heru sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari baju ihram, baju batik seragam dari Kementerian Agama hingga buku tuntunan doa sudah diberikan. Bahkan dirinya sudah melakukan pengecekan kesehatan dan pelunasan biaya.
"Hanya tinggal koper yang belum datang. Bahkan panduan untuk menata koper sudah diberikan. Biaya juga sudah dilunasi, dulu awalnya pembayaran Rp25 juta, lalu pelunasan sekitar Rp10 juta," ucap Heru.
Selama ini materi terkait pelaksanaan ibadah haji juga sudah diberikan. Bahkan sebelum ada Covid-19, dalam manasik haji semua sudah diberikan. "Bahkan saat Covid-19, manasik juga masih berjalan secara online," ucapnya.
Bahkan jadwal penerbangan pertama sudah dijadwalkan pada 25 Juni. "Pemberangkatan pertama itu sudah ada. Tapi jadwal masing-masing calon jamaah belum," ucapnya.
Dengan pengunduran ini Heru bersama istri lebih memilih sabar. Meski ada pro kontra dalam kelompok haji yang tergabung bersamanya, namun dirinya menyikapi dengan sabar. "Ya banyak yang ramai tadi. Tapi sudah sama-sama dewasa, semua ya bersabar," ucapnya.
Sementara itu calon jemaah haji di lingkungan Pemkot Solo lainnya yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani. Dirinya juga memilih bersabar dengan kebijakan penundaan haji.
Selama ini persiapan materi manasik sudah diterima Ahyani. Namun dirinya belum mendapatkan materi praktik.
"Kalau Pak Heru persiapannya sudah lebih matang. Sebab sudah cek kesehatan, seragam juga sudah dapat. Kalau saya belum," ucapnya.
Terkait persiapan untuk berpamitan dengan tetangga dan saudara serta handai taulan, Ahyani belum mempersiapkannya. Apalagi menurutnya kondisi pandemi semacam ini lebih menakutkan jika melaksanakan ibadah haji.
"Sudah bukan kerumunan lagi, sudah tidak bisa menghindar. Makanya lega kalau ditunda," ucapnya.