Solo, Gatra.com – Polda Jawa Tengah menyiapkan skenario antisipasi kerawanan gangguan kamtibmas untuk covid-19 di wilayah Solo Raya. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi ketika ada kemungkinan terburuk, maka simulasi ini bisa dilaksanakan.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Achmad Luthfi mengatakan Tachtical Floor Game (TFG) dilakukan untuk wilayah eks Karesidenan Surakarta. Kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan jajaran Kodam IV Diponegoro ini mengantisipasi adanya skenario terkait zona merah.
”Kami mengasumsikan manakala ada eskalasi,”ucapnya saat ditemui di Gedung Warastratama Selasa (2/6).
Skenario dibagi menjadi tiga, pertama yakni merah satu, dimana pandemi covid-19 ini menyebar. Untuk kondisi merah dua yakni ketika ada penjarahan karena kondisi perekonomian yang sudah krisis. Merah tiga yakni ketika masyarakat sudah mulai melakukan ekspansi.
Dari 35 kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah semua kondisinya merata dan hampir sama. Ada dua kegiatan operasi yang disiagakan dalam kondisi ini. ”Pertama yakni operasi aman nusa dengan melibatkan 970 personil dan operasi ketupat candi dengan 10.083 personil yang saat ini masih berjalan,”ucapnya.
Sementara itu kegiatan mudik, Polda Jawa Tengah mencatat sudah ada 5.400 kendaraan yang putar balik ke luar wilayah Jawa Tengah. Sedangkan untuk kendaraan yang arus balik tercatat sebanyak 4.700 kendaraan melalui 13 pintu masuk.
Ditambahkan oleh Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi mengatakan jajaran TNI di wilayah Kodam IV disiagakan ketika ada situasi yang mendesak. Termasuk Pangkalan Udara, Group 2 Kopassus, Brigif 6, dan Pangkalan Angkatan Laut siap diterjunkan.
”Sebagai persiapan new normal anggota kami siap diturunkan di tempat-tempat kerumunan massa,”ucapnya.
Terkait kedisiplinan di masyarakat, perlu ada kesadaran diri masing-masing. Sehingga masyarakat sudah paham mengenai protokol kesehatan masing-masing.
”Pandemi ini memang belum berakhir, kita tidak bisa berdiam diri. Makanya paling penting adalah menerapkan protokol kesehatan,”ucapnya.