Home Ekonomi Tanaman Rusak Akibat Banjir Rob, Petani Pesisir Terpuruk

Tanaman Rusak Akibat Banjir Rob, Petani Pesisir Terpuruk

Cilacap, Gatra.com – Petani di pesisir selatan Cilacap, Jawa Tengah benar-benar terpuruk akibat banjir rob yang terjadi berturut-turut lebih dari empat hari pada akhir Mei 2020. Seluruh tanaman pertanian rusak.

Seorang petani di Rawaapu Kecamatan Patimuan, Ahdin mengatakan banjir rob tak hanya merusak sawah. Tanaman yang berada di ladang pun terdampak dan rusak lantaran rendaman air asin. Banjir rob juga membuat tanaman cabai, terong, dan bahkan pisang tidak bisa di panen.

“Semuanya mati. Yang bisa bertahan Cuma kelapa dan akasia,” ucapnya.

Padahal, kata Ahdin, cabai, terong, dan tanaman hortikultura lainnya merupakan penopang petani untuk dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sebelum panen padi. Kini petani benar-benar nyaris tanpa penghasilan.

Ahdin mengatakan, secara turun temurun masyarakat sudah paham bahwa pasang-rob air laut terus terjadi di kawasan pesisir dan menjadi banjir musiman. Namun, tahun ini adalah banjir rob terburuk karena banjir merendam hingga satu meter. Sedangkan di area sawah, banjir mencapai 1,5-2 meter.

“Selama saya di sini, ini banjir rob yang terbesar. Semua tanaman tidak bisa di panen,” ungkapnya.

Dia mengatakan, meski banjir rob sudah berangsur surut, namun petani be,um mau menanam ulang. Sebagian petani sudah tiga kali tanam dan seluruhnya gagal. Kegagalan disebabkan berbagai masalah, yakni karena banjir air tawar, serangan keong dan weren. Terakhir ini, petani kembali gagal panen karena banjir rob.

Dia berharap pemerintah memperhatikan nasib petani di pesisir selatan apalagi saat ini ribuan warga masih terdampak banjir rob di tengah pandemi Covid-19.

431

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR