Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Kabupaten Cilacap, tak bisa membantu seluruh petani yang terdampak banjir rob yang berdampak ke ribuan hektare lahan pertanian di tujuh kecamatan wilayah pesisir selatan. Pemkab terkendala minimnya anggaran bantuan bencana, terutama di sektor pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Supriyanto mengatakan, pihaknya menganggarkan bantuan benih hanya untuk luasan kisaran 150 hektare. Tiap tahun, Pemda selalu menyediakan bantuan benih, namun dengan jumlah terbatas. “Paling tinggi hanya Rp75 juta untuk cadangan benih. Itu akan secepatnya diadakan bulan ini,” katanya, Senin malam (1/6).

Namun begitu, khusus benih Supriyanto mengklaim telah menggelontorkan bantuan benih melalui program pengadaan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Tiap tahun, ribuan kilogram benih dibagikan kepada petani di seluruh Cilacap. Namun, bentuknya bukan bantuan bencana. “Kalau benih kita sudah ada banyak ya. Cuma kalau yang khusus bantuan bencana memang nilainya terbatas,” ujarnya.

Pertanian menjadi salah satu sektor yang harus mendapat perhatian pada masa pandemi Covid-19. Supriyanto bilang telah mengajukan nama-nama buruh tani yang terdampak Covid-19. Hanya saja, hingga saat ini pihaknya belum mmperoleh informasi detail mengenai bentuk program. “Nama sudah diajukan, sedang diverifikasi oleh pusat. Kita belum tahu bentuk program untuk buruh taninya seperti apa. Karena jumlah buruh tani kan malah lebih banyak dibanding petaninya,” ucapnya.