Home Kesehatan PSBB di Palembang Direkomendasikan Diperpanjang

PSBB di Palembang Direkomendasikan Diperpanjang

Palembang, Gatra.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Palembag akan berakhir besok (2/6). Pemerintah Kota mengevaluasi pelaksanaan PSBB terutama peningkatan jumlah pasien terpapar virus covid 19 di Palembang.

Usai rapat yang digelar, Senin (1/7), Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan PSBB yang pertama kalinya dilaksanakan tersebut. Evaluasi PSBB akan merujuk rekomendasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, agar PSBB di Palembang diperpanjang. “IDI merekomendasikan PSBB diperpanjang. Besok kita gelar evaluasinya,” ujarnya, Senin (1/7).

PSBB di Palembang berbarengan dengan kota Prabumulih berdasarkan SK dari Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pada pertengahan Mei lalu. Pada SK tersebut diketahui PSBB selama satu daur paling lama virus berkembang, yakni14 hari. Setelah pelaksanaannya dilakukan proses evaluasi untuk kemudian dapat dihentikan atau diperpanjang sesuai dengan waktu yang sama.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/479983/kesehatan/saat-psbb-pasien-positif-covid-19-dari-palembang-tertinggi

Saat meninjau check point, Harnojoyo mengatakan jika tingkat kedisplinan warga makin meningkat setelah pelaksanaan PSBB. Tingkat kepatuhan masyarakat ini, dapat dilihat dari penggunaan masker saat berada di luar rumah. “Saya lihat ada kemajuannya, warga mulai menggunakan masker,” ujarnya belum lama ini.

Padahal, jika berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus covid 19 Sumsel, penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif asal Palembang masih tinggi meski melaksanakan PSBB. Pada 26 Mei lalu, jumlah pasien terkonfirmasi positif covid asal Palembang sebanyak 40 orang. “Hasil laboratorium diketahui, Sumsel mendapati penambahan pasien 56 orang dengan 40 pasien ialah warga Palembang,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Sumsel, Yusri (26/5).

Penambahan pasien terkonfirmasi positif ini berasal dari tranmisi lokal, yakni proses pelacakkan dari kontak pada pasien positif covid 19 sebelumnya. Ia juga mengatakan penambahan jumlah sampel swab yang diperiksa di laboratorium Kemenskes juga berasal dari para pedagang di salah satu pasar tradisional. Pemeriksaan para pedagang di pasar tradisional ini memungkinkan terjadinya penambahan klaster baru penyebaran virus covid 19 di Palembang.

“Untuk hasil laboratorium dari para pedagang masih ditunggu tadi pagi para pedagang dites swabnya karena ada seorang pedangang dengan status suspect covid 19 meninggal dunia, pada Senin kemarin,” terangnya.

Sampai akhir Mei kemarin, operasional dua pasar di Palembang ditutup guna disterilkan karena terdapat pedagang yang terpapar covid 19.

160