Karanganyar, Gatra.com - Dibatasinya penyampain pesan sosial dengan tatap muka saat pandemi tak membuat gerak Pemkab Karanganyar kehilangan cara.
Secara kreatif, pesan sosial dikemas dengan digital baik audio maupun visual oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Karanganyar.
Ide desain kreatif itu menjadi kebutuhan pokok kampanye program pemerintah saat tatanan kenormalan baru. Melibatkan para seniman grafis menyuguhkan karya menarik yang mudah dipahami dan diakses khalayak di media sosial.
Di meja kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar, puluhan karya visual dan audio visual telah dibuat bertema program pemerintah berbalut pencegahan Covid-19. Visualnya dibuat semenarik mungkin dengan bumbu animasi.
Sebagai misal, sosialisasi protokoler kesehatan, ucapan selamat hari raya Idul Fitri hingga video dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila.
Kepala Diskominfo Karanganyar, Sujarno mengatakan teknologi merupakan keniscayaan di era kenormalan baru. Termasuk pada promosi program pemerintah.
"Sehingga kami harus lebih kreatif menyampaikan pesan-pesan pemerintah dalam media visual maupun audio visual," kata Sujarno kepada Gatra.com di Karanganyar, Senin (1/6) .
Tim kreatif membuat banyak versi untuk sosialisasi protokoler kesehatan pencegahan Covid-19. Disesuaikan dengan minat masyarakat. Salah satunya menggunakan bahasa jawa dalam narasinya. .
Sebelum memproduksi karya, tim kreatif menyusun naskah. Beberapa koreksi menjadi hal lumrah sebelum megeksekusi di lapangan. Pengambilan gambar, materi visual dan audio disesuaikan kebutuhan durasi sekitar dua menit. Menurut Sujarno, penayakan di media sosial tak boleh berdurasi terlalu lama.
"Yang terpenting menarik minat masyarakat untuk mengaksesnya, melihat kontennya dan mengedukasi. Durasi dua menitan cukup," katanya.
Pelayanan publik di tatanan kenormalan baru tak boleh berisiko membahayakan masyarakat. Sehingga, informasi awal tentang pelayanan publik perlu dipahami dulu sebelum masyarakat megaksesnya.
Beberapa instansi telah bekerjasama dengan Diskominfo untuk membuat simulasi pelayanan publik berbentuk animasi yang terpasang di akun resminya.
"Di era New Normal, kita bersama-sama instansi membuat profil pelayanan publik. Perangkat IT lebih dimaksimalkan penggunaannya untuk mengedukasi masyarakat tentang kebijakan pemerintah," katanya.
Kasi Pelayanan Informasi Publik Sopiyatun mengatakan karya audio visual berkonten layanan informasi publik memerlukan sentuhan seni. Ia menggandeng rekan kerja dengan penguasaan di bidang itu.
"Perlu fokus untuk informasi publik. Memang butuh orang dengan minat di video grafis dan informasi. Bidang TKI sudah banyak membuat karya," katanya.