Home Kebencanaan Musuh Petani di Cilacap, dari Keong, Wereng Hingga Rob

Musuh Petani di Cilacap, dari Keong, Wereng Hingga Rob

Cilacap, Gatra.com – Ratusan petani di kawasan Rawabarat, Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah gagal panen untuk kali ketiga. Pasalnya, padi yang sudah mulai berbuah terendam banjir air rob yang berlangsung empat hari pada akhir Mei 2020.

Ketua Kelompok Tani di Perengpeng Rawabarat, Ahdin mengatakan kebanyakan petani sudah menanam sebanyak tiga kali sejak awal musim penghujan lalu. Akan tetapi, sebagian basar gagal panen karena cuaca yang tak mendukung. Di kawasan ini terdapat sekitar 700 hektare sawah.

Dia menjelaskan, wilayah Rawabarat merupakan wilayah rendaman, baik akibat banjir air tawar maupun rob air laut. Pada musim penghujan, sering kali wilayah ini terendam banjir. Akibatnya tanaman padi gagal tumbuh dan mati membusuk. “Sudah tiga kali. Kalau sekarang ya berarti belum pernah panen,” ucapnya.

Selain kendala bencana alam, petani juga menghadapi masalah hama tanaman. Di antaranya, keong dan wereng. Keong menyerang padi berusia muda. Adapun wereng menyerang padi yang sudah siap panen. “Kemarin yang kena wereng juga gagal panen. Sudah kena wereng kena banjir rob,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, banjir rob yang terjadi kali ini adalah yang terparah. Ketinggian air mencapai satu meter di jalan kampung. Adapun di perawahan, air merendam lebih dari 1,5 meter. Selain itu, waktu banjir pun lama. “Kalau terendam lebih dari tiga hari, terus nggak hujan ya sudah, mati,” ucapnya.

Dia berharap agar pemerintah memperhatikan petani di kawasan pertanian berisiko seperti di Rawa Barat. Setidaknya untuk pengadaan benih. Dengan begitu, petani tetap bisa menanam padi meski tak ada jaminan panen.

636