Jakarta, Gatra.com - Epidemiolog Universitas Padjadjaran, Panji Hadisoemarto, menegaskan bahwa peran pers sangat penting di tengah akan berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab, menurutnya, masih banyak informasi yang belum seluruhnya dibuka.
"Karena kita melihat informasi yang sangat minim tentang jumlah pemeriksaan laboratorium yang disediakan oleh tiap kabupaten atau kota. Nah, ini adalah informasi yang sangat vital untuk kita menilai akurasi atau validitas dari data tentang ada atau tidaknya Covid-19 di daerah tersebut," ujar Panji saat webinar bersama LaporCovid, Minggu (31/5).
"Kalau kita merujuk ke dokumen WHO, angka atau proporsi jumlah tes yang positif itu harus di bawah 5%, sedangkan di Indonesia, misalnya di Jawa Barat, itu setidaknya masih 10-11%. Artinya, kita belum melakukan banyak tes untuk memastikan tidak ada orang yang terlewat, apalagi kita tidak punya data berapa banyak PCR, berapa banyak yang positif dari semua (tes) PCR itu?" ujar Panji.
Menurutnya, setelah dan sebelum lebaran, masih ada peningkatan mobilitas, khususnya ke tempat-tempat perbelanjaan. Panji berpendapat dengan tes yang sedikit, ada kemungkinan yang tidak tersentuh oleh tes justru tidak diketahui positif atau bisa jadi Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Dengan tes yang sedikit, artinya bada kemungkinan di luar sana orang yang sakit Covid-19 itu ada dan mungkin menularkan. Artinya, kalau lebaran sudah lewat seminggu, kita harus berhati-hati di dalam peningkatan aktivitas sebelum lebaran tersebut, kalau-kalau memang terjadi penularan pada saat peningkatan aktivitas tersebut," ungkapnya.
Panji menuturkan, penting bagi masyarakat untuk berhati-hati menjelang new normal. Agar menjaga imunitas dan tidak sembarangan melakukan kontak dengan orang lain. Di sisi lain, Panji juga meminta pemerintah dalam menangani covid-19 ini, tracing-nya harus diperketat serta tesnya harus diperbanyak.
"Supaya kita yakin benar untuk daerah-daerah yang dinyatakan bebas atau dibuka PSBB-nya, itu kita bisa yakin betul bahwa risiko terjadinya penularan lagi itu rendah," katanya.