Padang, Gatra.com - Alumni Universitas Negeri Padang (UNP) menyayangkan dan mengecam sikap mahasiswa Minang yang melakukan aksi di Jakarta beberapa waktu lalu. Pasalnya, aksi terindikasi tunggangan politik semata.
Menurut alumni mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNP, Bobby Darmanto, selama ini tidak pernah mendengar adanya organisasi Solidaritas Mahasiswa Minang Jakarta. Namun, tiba-tiba ada aksi ingin mencopot Rektor UNP.
"Saya yakin, aksi mengatasnamakan mahasiswa Minang itu ditunggangi kepentingan politik, karena di spanduk jelas berisi ujaran kebencian," kata Bobby kepada Gatra.om, Minggu (31/5).
Pernyataan Bobby itu bukan tanpa alasan. Sebab, setelah lulus di UNP, berkarier dan melanjutkan studi di Jakarta, maka mereka mengenal beberapa ceruk jejaring mahasiswa Minang di Jakarta. Namun dalam Aksi Solidaritas Mahasiswa Minang Jakarta tidak memakai almamater dan identitas yang jelas.
Selain itu, tuntutan meminta Rektor UNP mundur juga sangat tidak rasional. Baginya, korupsi persoalan hukum yang memiliki jalan penyelesaiannya sendiri, bukan justru langsung meminta menteri mengganti Rektor UNP tanpa adanya putusan ingkrah. Apalagi, Rektor UNP terpilih mutlak dari internal kampus dan Kemendikbud RI.
Selaku alumni, Bobby mendorong Rektor UNP, Ganefri, Ph.D melaporkan balik aksi mahasiswa Minang di Jakarta itu, sebab telah mencoreng nama baik lembaga UNP serta nama besar Rektor UNP. Namun, apabila adanya dugaan korupsi, seharunya diserahkan kepada penegak hukum, bukan di jalanan.
"Saya sebagai alumnus, sangat mengecam aksi yang mengatasnamakan mahasiswa Minang tersebut, karena telah mencoreng nama baik UNP," tegas Bobby.