Lombok Barat, Gatra.com - Ratusan nelayan di Pantai Mapak dan Pantai Denimanik Sekotong, yang berada di pesisir selatan, Lombok Barat (Lobar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam seminggu terakhir tidak bisa melaut, karena gelombang tinggi.
Pantauan Gatra.com, Minggu (31/5), para nelayan memilih mengamankan kapal mereka hingga ke badan jalan berdekatan dengan perumahan warga agar tidak terseret ombak.
Salah seorang warga setempat Ahmad Satarudin mengaku, gelombang pasang ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu. Akibatnya seluruh aktivitas nelayan yang sebagian besar hidup dari perairan ini tidak bisa melaut mencari ikan alias menganggur.
"Yang bisa kita kerjakan hanya sebagai nelayan guna penyambung hidup sehari-hari. Kami para nelayan tak bisa memaksakan diri turun ke laut, karena resikonya sangat besar. Kami tak ingin mengalami kejadian yang sama, karena sebulan yang lalu salah seorang rekan kami hilang di pantai ini dan sampai saat ini belum ditemukan," pria 50 tahun ini kepada Gatra.com, Minggu (31/5).
Kepala Desa Kuranji Dalang Sukadin, mengatakan, para nelayan yang tidak bisa melaut,mendapatkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) baik dari Pemprov NTB maupun dari Pemkab Lobar termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) sudah diterima oleh warga penerima manfaat.
"Jadi ada "sangu" hidup dari JPS bagi para nelayan kita selama tidak bisa melaut. Biasanya musim pasang air laut terjadi antara Desember hingga Januari setiap tahunnya. Namun bencana tak bisa kita duga datangnya. Karena itu kami himbau masyarakat untuk tetap waspada dan melindungi diri masing-masing, " kata Sukadin.