Home Ekonomi Dorong UMKM Kembangkan Usaha Jamu di Era New Normal

Dorong UMKM Kembangkan Usaha Jamu di Era New Normal

Jakarta, Gatra.com – Sandiaga Salahudin Uno menyebut banyak peluang investasi yang dapat dikembangkan di masa new normal, terutama industri yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan. Ia pun yakin Indonesia mampu bangkit ketika memasuki era new normal pasca-pandemi Covid-19. 

Salah satu yang bidang usaha yang memiliki prospek dan menarik dilakukan yakni usaha jamu, karena berbasis lokal dengan bahan baku tersedia di dalam negeri. Selain itu mamou meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga kesehatan.

"Menurut saya, usaha Jamu ini penting untuk lebih diperhatikan dan diseriusi," kata Sandiaga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (29/5).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menganggap bisnis jamu tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat ketika memasuki era new normal. Gaya hidup sehat akan menjadi prioritas masyarakat.

”Pola penanganan kesehatan pun berubah, dari rehabilitative-kuratif menjadi promotif-preventif. Sehingga bisnis yang terkait upaya pencegahan (dari penyakit) akan tumbuh, seperti masker, vitamin, termasuk jamu,” ujarnya.

Sandi mengaku kesal juga melihat Indonesia masih adanya impor obat-obatan, termasuk vitamin. Padahal jamu tidak kalah baik khasiatnya dibandingkan produk impor.

"Kenapa kita nggak pernah belajar dari bisnis, kita kayak nggak mampu ciptakan solusi. Masa vitamin aja impor. Kenapa nggak kembangkan industri jamu?" kata Sandi.

Sandi menyebut bahwa jamu juga merupakan antibiotik dan antioksidan alami yang terbaik. Bahan-bahan jamu pun banyak tersebar luas dan mudah didapatkan di Indonesia. 

"Kita ada temulawak, jahe, kunyit. Saya kemarin belajar bikin jamu. Nah jamu ini the best antibiotic dan antioksidan di alam Indonesia sendiri. Kenapa nggak kita riset bagus, dan kita buat sendiri," katanya.

Ia pun mendorong investor tidak hanya berpikir soal angka, keuntungan, dan pencapaian saja, melainkan bagaimana kelangsungan dunia usaha dalam negeri harus diperhitungkan karena dunia usaha pun bisa membantu membangun negeri sendiri.

Dengan investasi semacam itu bisa menciptakan lapangan kerja. Mendorong masifnya produksi dalam negeri, apalagi Indonesia masih banyak bergantung pada bahan impor.

"Kesempatan ada, maka kita harus investasi, kuatkan sisi produksi, pangan, dan industri sehingga kalau ada krisis kita bisa kuat dan sanggup menahan gejolak," jelas Sandi.

Sandi meyakini industri jamu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional, apalagi jamu merupakan bagian dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa. Pengembangan industri jamu akan berdampak signifikan pada ekonomi lokal ketimbang suplemen atau vitamin pabrikan yang sebagian masih harus diimpor. 

“Bahan jamu juga gampang dikembangkan, bisa dilakukan di mana-mana, seperti di pekarangan rumah.Bisa dikembangkan menjadi produk andalan ekonomi nasional yang dapat diekspor ke berbagai negara,” katanya.

Ssandi memprediksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan mengalami lonjakan omzet dengan berbisnis jamu. Misalnya seorang kolega UMKM yang omzet empon-emponnya melonjak dari biasanya Rp20 juta per bulan menjadi Rp100 juta saat pandemi.

”Ada saya kenal Pak Budi, pengusaha susu jahe di Jaksel, omzetnya juga naik 3-4 kali lipat,” jelasnya.

193

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR