Home Ekonomi Menperin Optimis Industri Manufaktur Dorong Ekonomi Jateng

Menperin Optimis Industri Manufaktur Dorong Ekonomi Jateng

Brebes, Gatra.com - Pemerintah pusat masih berupaya mendorong ekonomi di Jawa Tengah melesat ke angka tujuh persen meski pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Salah satunya dengan menggenjot industri manufaktur.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah ditargetkan sebesar tujuh persen. Target itu menurutnya tetap dipertahankan.

"Itu angka yang kita targetkan sebelum Covid-19, tetapi tetap kita akan mengacu ke sana. Salah satu kunci penting agar Jateng bisa mencapai target tujuh persen pertumbuhan itu tentu dengan pembangunan industri manufaktur di dalamnya," kata Agus di Brebes, Jumat (29/5).

Agus mengemukakan, industri manufaktur selalu memberikan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Meski saat ini industri manufaktur tertekan karena pandemi Covid-19, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, industri manufaktur tetap menyumbang kontribusi terbesar terhadap PDB.

Untuk itu, menurut Agus, pertumbuhan industri manufaktur terus didorong di Jawa Tengah salah satunya dengan membangun Kawasan Industri Brebes (KIB). Pembangunan KIB menjadi salah satu proyek strategis nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes.

"Dalam rangka agar bisa mencapai target sesuai Perpres Nomor 79 kita perlu mempersiapkan industri manufaktur tumbuh di Jateng secara pesat. Salah satunya persiapan terhadap kawasan industri Jateng, khususnya yang ada di Brebes ini," ucapnya.

Agus mengatakan, dengan alokasi lahan total seluas 3.976 hektare, KIB ditargetkan menjadi core industry atau basis industri untuk industri tekstil dan produk tekstil, kulit, alas kaki, makanan dan minuman, mebel serta farmasi dan alat kesehatan.

"Kawasan Industri Brebes merupakan salah satu kawasan industri prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024," ujar dia.

331