Home Kebencanaan Ratusan Orang di Wisma Karantina Pademangan Enggan Pulang

Ratusan Orang di Wisma Karantina Pademangan Enggan Pulang

Jakarta, Gatra.com – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wisma Karantina Pademangan, Jakarta, enggan pulang ke rumahnya setelah selesai menjalani isolasi atau karantina terkait pencegahan penularan coronavirus disease 2019.

Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) wilayah DKI Jakarta, Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono, Jumat (29/5), menyampaikan, sebagian yang menjalani isolasi pascakedatangannya dari luar negeri, enggan pulang dan ingin di Wisma Karantina Pademangan karena tidak mau meninggalkan Jakarta.

Pria yang juga menjabat Pangdam Jaya ini, menyampaikan, sebanyak 750 orang seharusnya sudah dijadwalkan untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing. Mereka memilih bertahan di Wisma Karantina karena khawatir tidak dapat masuk kembali ke Jakarta. Mereka menunggu tahapan new normal untuk mencari lapangan pekerjaan baru.

"Pagi [tadi] kami melaksanakan patroli di tower 8 dan 9, ada pembedaan data yang seharusnya kembali dan yang masih tinggal ada selisih 750 orang, data yang tinggal seharusnya 1.050 kenyataannya ada 1.800 orang," ungkapnya.

Sementara itu, dalam memberikan pelayanan bagi penghuni, Kogasgabpad sebagai pengelola Wisma Karantina Pademangan, menyediakan fasilitas pendukung bagi penghuni. Fasilitas tersebut bertujuan menjamin kenyamanan para penghuni yang datang dari berbagai negara.

Di samping itu, Kogasgabpad membuat prosedur yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh para penghuni. Para pekerja maupun mereka yang baru tiba dari luar negeri yang diwajibkan untuk melakukan karantina atau isolasi sebelum melanjutkan pulang ke daerah asal atau kampung halaman. Kenyamanan yang diberikan berupa makan dan minum gratis serta akomodasi yang dilengkapi dengan air conditioner (AC) dan pemanas air.

"Dalam kompleks wisma, beberapa unit ditempatkan untuk membantu operasional pelayanan bagi para penghuni, seperti pos pelaporan, tempat pengambilan paspor dan layanan BP2MI, money changer dan pelayanan travel," ujar Eko.

Menyikapi mereka yang tetap bertahan, Kogasgabpad merekomendasikan para penghuni untuk meninggalkan wisma karantina. Ini disebabkan masa berlaku surat dan hasil pengujian swab yang menunjukkan hasil negatif Covid-19 hanya berlaku selama 7 hari.

Meskipun demikian, mereka yang ingin tetap tinggal di wisma karena menunggu situasi pembatasan sosial akan ditampung. Pemerintah melalui Kogasgabpad telah menyiapkan menara 8 dan 9 Wisma Karantina Pademangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.

285