Gunungkidul, Gatra.com – Pelacakan penyebaran Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, terus dilakukan, terutama melalui tes cepat massal. Namun perkembangan upaya pelacakan untuk dua klaster, yakni Jamaah Tabligh dan Indogrosir, berbeda untuk tiap wilayah.
Kabupaten Gunungkidul menghentikan pelacakan dua klaster tersebut, sementara Kabupaten Sleman menyebut masih melanjutkan penelusuran klaster Indogrosir.
“Akhir-akhir ini tracing sudah lebih kepada hasil rapid test massal. Selain itu juga masih ada tracing untuk kasus positif di kasus terakhir, pekerja migran,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, Jumat (29/5).
Ia menjelaskan, sebanyak 343 orang telah menunjukkan reaktif Covid-19 saat dites cepat. Sebagian mereka telah menjalani tes hasil swab dengan hasil negatif. “Semua negatif. Untuk jumlah yang sudah keluar hasil (tes) swab, saya tidak hafal,” kata Dewi.
Menurutnya, selama sekitar sepekan ini tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Gunungkidul. Satu kasus positif termutakhir dilaporkan pada 23 Mei lalu. “Untuk saat ini, pasien positif (Covid-19) yang masih dirawat ada sembilan orang dan yang dinyatakan sembuh satu orang,” katanya.
Secara terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pelacakan penularan di Sleman masih fokus pada klaster Indogrosir. Setelah tes cepat massal pada karyawan dan pengunjung pusat belanja itu, Pemkab Sleman akan melakukan tes cepat secara acak.
“Penanganan klaster Indogrosir akan dilanjutkan rapid test di pasar-pasar tradisional yang terjadi kerumunan. Tujuannya supaya betul-betul melihat gambaran sebenarnya yang masih kena (Covid-19) berapa,” ucapnya.
Ia mengklaim selama beberapa hari ini penambahan kasus Covid-19 di Sleman tidak terlalu menonjol. “Penularan masih terjadi walaupun beberapa hari terakhir bisa terkendali,” kata Sri.
Di lingkup DIY, sesuai data Pemda DIY, hasil tes cepat pada 644 orang menunjukkan hasil reaktif. Adapun 18.602 orang dinyatakan non-reaktif tes cepat.
Hingga Jumat (29/5), ada 230 kasus positif Covid-19 dengan 150 orang di antaranya telah sembuh. Jumlah ini setara dengan 65 persen pasien positif Covid-19 di DIY telah sembuh. DIY mencatatkan 1.480 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 6.591 orang dalam pemantauan (ODP).