Sleman, Gatra.com – Aktivitas kuliah di beberapa kampus di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, aktif mulai Juli mendatang. Mahasiswa dari luar DIY diimbau memiliki surat hasil tes cepat negatif Covid-19.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, hasil kooordinasi beberapa perguruan tinggi menyatakan aktivitas kuliah dimulai pada Juli 2020. “Mahasiswa dan mahasiswa baru supaya melakukan rapid test satu minggu sebelum ke Sleman,” kata Sri, Jumat (29/5).
Menurut Sri, mahasiswa diminta membawa surat hasil tes cepat negatif Covid-19 atau surat keterangan sehat saat datang ke kampus. “Seandainya itu juga belum, maka perguruan tinggi akan mengkoordinir untuk tes kesehatan,” kata Sri.
Sri menjelaskan mahasiswa yang datang ke DIY menggunakan pesawat atau kereta api pasti sudah mempunyai surat keterangan sehat atau hasil tes cepat negatif. Syarat ini untuk menghindari penolakan warga di sekitar tempat tinggal mahasiswa.
“Jangan sampai ada penolakan ketika kembali ke kos karena sudah dibekali dengan surat kesehatan,” ucapnya.
Menurut Sri, para pemilik kos juga harus menyediakan fasilitas kesehatan, seperti tempat cuci tangan dan sabun atau hand sanitizer. “Di kos pun harus dilakukan persiapan. Ini bagian dari masyarakat kita,” katanya.
Selain itu, Pemkab Sleman juga berupaya memberi rasa aman kepada orang tua mahasiswa dari luar daerah melalui pelaksanaan tes cepat di beberapa lokasi tinggal mahasiswa. “Masing-masing padukuhan nanti akan diambil sampel,” katanya.
Pemkab Sleman juga akan memperbanyak pengambilan sampel swab untuk dites di laboratorium. “Ketika ada yang diketahui positif bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Kami ingin memastikan orang tua dari mahasiswa luar daerah, mereka (anaknya) aman. (Ini) Akan diperlakukan secara profesional,” katanya.
Sri mengatakan kedatangan para mahasiswa ke Sleman membuat aktivitas ekonomi menggeliat. “Sektor jasa bisa berjalan dengan baik. Kos-kosan juga laku,” ucapnya.