Semarang, Gatra.com - Pembelajaran via daring atau online belum dapat diterapkan di lingkungan pondok pesantren terutama pondok salafiyah atau tradisional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengurus Pondok Pesantren Al-Asror Gunungpati Semarang KH Mamnukhin Khalid saat ditemui Gatra.com, Jumat (29/5).
"Jangankan menerapkan new normal, pembelajaran jarak jauh via online atau daring saja tidak belum bisa kita lakukan," ujar Gus Nukhin sapaan akrabnya.
Minimnya fasilitas dan kondisi santri menjadi salah satu halangan bagi pondok pesantren yang berdiri sejak 28 silam untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh.
"Ini memang yang menjadi kekhawatiran kami, karena selama ini para santri tidak kami izinkan membawa hp jadi mungkin banyak yang kesulitan ketika memang harus menerapkan pembelajaran via daring. Tidak pernah terbayangkan," katanya.
Selain itu, pondok pesantren juga memiliki kurikulum yang berbeda dengan sekolah - sekolah lain di Indonesia, dimana ilmu agama menjadi poin utama dalam kurikulumnya.
"Bisa dibilang kami memiliki tanggung jawab 2 kali lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya. Kami mendidik, kami mengajarkan lebih dari apa yang bisa kami ajarkan," jelasnya.
Gus Nukhin menyebutkan, 1000 santrinya telah di pulangkan ke kampung halamannya masing - masing menyusul merebaknya virus corona di Indoensia.
"Kami sudah pulangkan dari awal adanya instruksi. Baik santri kalong atau santri mukim seluruhnya kami pulangkan ke daerahnya masing- masing ada yang ke Ambon ada yang ke Kalimantan juga," sebutnya.
Meski tanpa pembelajaran jarak jauh, Gus Nukhin tetap meminta seluruh santri menjalankan kewajibannya sebagai umat islam dan warga negara yang baik.
"Kami tetap pantau, kami minta ibadah jangan ditinggalkan. Mengaji, mengulang hapalan Al Quran dan belajar sendiri dengan buku - buku yang mereka miliki," imbuhnya.
Menurutnya, pandemi ini juga akan mengembalikan peran orang tua sebagi guru utama bagi anak-anaknya. Pandemi ini memungkinkan orang tua untuk ikut aktif dalam mendidik anak-anaknya.
"Setiap ada musibah tentu saja dibarengi dengan hikmah dan pelajaran. Pandemi ini menjadi pembelajaran bagi orang tua tentang bagaimana mendidik anak, mengembalikan fungsi rumah sebagai Madrosatul Ula atau tempat belajar utama," tandasnya.